HANYA DIRIMU
Berhentilah
mengikuti rebah malam
di serumpun bambu kering
di bilah dipan
berbaring gadis telanjang
menantang dingin
menanti selimut
berbariskan jemari
mengguyur tubuhku
hingga aku gemetar
seperti di siram air panas
dan nafsupun terkapar
dalam nafas panjang
Aku meraba raba
lampu temaram
sembunyikan aku
dalam selimut
memandangi ruang terkoyak
aku bertanya
ada apa dengan waktu tadi
sorga sudah dapat kuraih
Bukankah itu kekonyolan?
Entahlah
bagiku itu pantas
karena kau menemani
ya hanya dirimu
tlah lama kuajak
merajut selimut sutra itu
hingga tawa anak kecil
ramai di rumah ini
Bali, 7823
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H