Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hanya Dirimu

27 Agustus 2023   14:11 Diperbarui: 27 Agustus 2023   14:14 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

HANYA DIRIMU

Berhentilah
mengikuti rebah malam
di serumpun bambu kering
di bilah dipan
berbaring gadis telanjang
menantang dingin
menanti selimut
berbariskan jemari
mengguyur tubuhku
hingga aku gemetar
seperti di siram air panas
dan nafsupun terkapar
dalam nafas panjang

Aku meraba raba
lampu temaram
sembunyikan aku
dalam selimut
memandangi ruang terkoyak
aku bertanya
ada apa dengan waktu tadi
sorga sudah dapat kuraih

Bukankah itu kekonyolan?
Entahlah
bagiku itu pantas
karena kau menemani
ya hanya dirimu
tlah lama kuajak
merajut selimut sutra itu
hingga tawa anak kecil
ramai di rumah ini

Bali, 7823

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun