TAK INGIN MENYAKITIMU
DN Sarjana
"Tak apa kamu tak hadir saat ulang tahunku, dari pada kamu berantem. Sejauh pulau aku rangkai kata-kata untuk menyakinkan bahwa aku tetap milikmu, tidak akan pernah kau mau mengerti. Kamu terlalu kekeh dengan pendirianmu."
Salsa menutup pembicaraan. Lama dia memandangi hp di tangannya karena masih terdengar suara Robert memanggil. Ia menatap wajah Robert di hp. Ia sesungguhnya tak sampai hati mengatakan seperti itu. Tapi bagaimana lagi. Kesabarannya sudah habis Robert selalu menjadikan peristiwa saat Salsa terciduk berbincang di sebuah kedai kopi, ketika Salsa istirahat kerja di kantor. Padahal itu baru sekali.Â
Dan lelaki yang diajaknya bicara di kedai kopi itu tak ia ketahui. Kebetulan saja ia ingin menikmati iindahnya Pantai Sanur. Ia sedang berwisata dengan keluarga. Mulai saat itu, Robert menjauh dari Salsa, tapi ia belum memutuskan hubungan cinta dengan Salsa.
"Apa apaan ini Salsa?" Pantesan beberapa kali sms ku tidak kau balas! Ternyata kau menikmati berpalingmu dengan laki-laki lain." Robert meloncat dan menarik kerah baju laki-laki di depan Salsa. Laki-laki itu bengong tidak mengerti.
Salsa menarik tangan Robert. Ia sedikit berteriak. "Robert, lepaskan. Tak pantas berbuat seperti itu. Malu-maluin saja."
Robert masih tak terima. Ia tetap mengumpat lelaki disampingnya. "Disini perempuan banyak. Masak sebagai lelaki bangga punya pacar, dengan cara merebut pacar orang lain? Seperti gembel saja."
"Robert. Tarik ucapanmu. Itu sangat melecehkan. Seperti kanak-kanak. Beri aku kesempatan tuk menjelaskan."
Salsa memelototkan matanya memandang Robert. Harga diri seorang perempuan membakar dadanya untuk lebih keras meredam emosi Robert. Salsa kemudian meminta maaf kepada tamu yang diajaknya berdampingan minum.
"Maaf ya Mas atas peristiwa yang tidak mengenakkan ini. Saya sangat melukai perasaan Mas."