Deru kendaraan lumayan padat sore ini. Biasalah, mau malam minggu. Apalagi berbarengan dengan hari Valentine. Hari kasih sayang. Hari buat kalangan anak muda. Reno melaju kendaraan lumayan kencang. Dia takut terjadi kekecewaan ke tiga kalinya untuk Vivin.
Tidak berselang lama, Reno sudah sampai di rumah Vivin. Di depan pintu, Vivin berdiri menunggu.
"Vin, kau sudah disini. Wah, cantik banget. Tapi kita harus pamitan dulu sama ayah,ibu. Ayo kita ke dalam dulu".
Mereka berdua mendekat kepada ayah dan ibu Vivin. Mohon ijin untuk pergi bersama.
Dibawah langit senja yang sedikit berwarna jingga, pasangan kekasih melaju menuju tempat wisata yang sangat disukai anak muda. Entah siapa yang memberi nama, hamparan bekas sawah di tepi pantai disebut Pantai Cinta. Panoramanya memang sangat indah. Menghadap ke barat hamparan laut dengan debur ombak dan siluet warna jingga, sangat memanjakan untuk dipandang.
Reno dan Vivin melepas semua perasaan yang terpendam. Tiga tahun bukan hal yang mudah untuk menjaga kesetian. Suasana beda pendapat sering terjadi. Maklum mereka jarang bisa bertemu karena kesibukan masing-masing. Reno mengambil seikat bunga dari balik bajunya dan berusaha menutup mata Vivin.
"Apa apaan ini kak Reno. Uh..aku merasa tidak nyaman".
Vivin memegang tangan Reno agak keras dan berusaha melepas dari dekapan matanya. Dia terkesima. Dilihatnya seikat bunga mawar merah di depan wajahnya. Dia melirik Reno melepas senyum. Diijinkannya sebuah kecupan menempel di dahinya. Senja ini kuntum hati mereka berbunga. Rangkaian sanjungan mereka bagi habis. Tiada sedih terbersit. Tiba-tiba terdengar bunyi hp dari saku baju Reno.
"Kakak pulang. Kondisi ibu memburuk". Reno sedikit panik. Dia tidak bisa menyembunyikan cemasnya dihadapan Vivin.
"Vin, ayo kita pulang. Ibu ku katanya memburuk".
"Ibu sakit ya Ren. Kenapa tidak bilang dari tadi? Aku ikut kerumah". Jawab Vivin memelas.
"Nanti aja Vin. Pulang aja dulu. Tidak enak sama ayah, ibu di rumah".
Reno mengendarai motornya agak kenceng. Dia tidak ingin ibunya mengalami musibah. Setelah mohon ijin dari rumah Vivin, Reno melanjutkan perjalanan ke rumah.
"Hati-hati ya Mas".
Reno mengangguk. Sesampai di rumah dia bergegas masuk ke dalam rumah. Didapatinya rumah sudah kosong. Reno kebingungan. Dia mengambil hp. Dibaca wa dari adiknya. "Ibu sudah saya bawa ke rumah sakit. Reno bergegas memacu kendaraan. Sesampai dirumah sakit, didapatinya ibu nya sudah di ruang icu. Reno sedih, diseluruh tubuh ibunya bergelayut peralatan medis.
Sampai sore dia menunggu ibunya dengan penuh kecemasan. Entah darimana Vivin sudah ada disampingnya. Wajahnya kelihatan sedih melihat kekasihnya.