Mohon tunggu...
Devya Fadly
Devya Fadly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

merci la vie.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecemburuan Sosial yang Memicu Integrasi Nasional

8 Desember 2022   13:48 Diperbarui: 8 Desember 2022   13:53 3207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Integrasi Nasional, Foto: Dok, indeksnewsbanten 

Integrasi Nasional -- mencerminkan bentuk komposisi dari satu proses persatuan dari pengumpulan individu berbagai daerah yang beragam. Contoh sederhana dari integrasi nasional yang bisa kitatemui adalah upacara bendera. Negara Indonesia dengan keragaman suku dan budaya  dari Sabang sampai Merauke membuat masyarakatnya  heterogen.

Integrasi nasional diperlukan untuk menyatukan perbedaan-perbedaan ini. Konsep integrasi nasional adalah koalisi negara- negara yang  menempati wilayah tertentu dalam suatu Negara yang  berdaulat. Secara umum, integrasi nasional  mencerminkan komposisi dari kesatuan proses berkumpulnya individu-individu dari berbagai daerah yang berbeda dan beragam. 

Integrasi nasional adalah penyatuan atau asimilasi bangsa- bangsa sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Pengertian integrasi nasional bermacam- macam. Menurut Kamus Besar Bangsa Indonesia (KBBI), integrasi berarti berasimilasi sampai menjadi satu kesatuan yang utuh dan utuh. Padahal arti  kata "nation" berarti bangsa.

Oleh karena itu, integrasi nasional merupakan proses penyatuan wilayah yang membuat perbedaan. Dalam pengertian politik, integrasi nasional adalah  integrasi  berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam kesatuan wilayah nasional yang mengembangkan identitas nasional. Dari segi antropologis, integrasi nasional adalah  proses penyesuaian diri dengan berbagai faktor budaya untuk mencapai  keselarasan fungsi-fungsi yang ada  dalam kehidupan masyarakat.

Ada banyak program dan kebijakan untuk mendukung pembangunan Ketahanan Nasional yang kokoh. Pembangunan ini didasarkan melalui kesejahteraan rakyat, meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan ketahanan budaya. Dalam sejarah, agama memiliki kedudukan dan peran penting untuk mewujudkan hal itu dalam individu, keluarga dan masyarakat untuk berbangsa dan bernegara. Namun, tidak sedikit adanya gerakan yang keluar dari nilai-nilai agama atau menyimpang. Hal ini juga memberikan dampak yang buruk dan sangat merugikan bagi bangsa dan negara bahkan mampu menyembabkan isu perpecahan semakin meninggi. Disisi lain juga terdapat konflik suku. Apalagi Indonesia dengan banyak ragam bahasa dan sukunya, seringkali terjadi pertumpahan darah dalam konflik yang terjadi.

whatsapp-image-2022-12-08-at-13-38-38-1-639186f408a8b53d2f29ea92.jpeg
whatsapp-image-2022-12-08-at-13-38-38-1-639186f408a8b53d2f29ea92.jpeg
Selain itu, dengan mayoritas penduduk dengan tingkat ekonomi kebawah, membuat salah satu yang menghambat adanya persatuan dan kesatuan bangsa adalah masalah sosial ekonomi. Berbagaimana masalah diatas, peranan agama sangat penting, walaupun juga terkadang ada yang menyimpang. Namun dengan menguatkan hal itu, maka umat beragama dapat menjaga kerukunan bangsa dan negara dengan berupa semaksimal mungkin untuk mengamalkan ajarannya. Selain itu, agar perpecahan suku tidak terjadi lagi, maka dengan membangun kehidupan sosial yang tidak mengelompok, maka potensi untuk terciptanya kerukunan antargolongan masyarakat, termasuk antaragama. Maka dari itu, butuh diciptakan tempat interaksi yang bisa menjebatangi perbedaan-perbedaan sosial yang dapat dilakukan untuk menciptakan solidaritas sosial. Ada banyak kegiatan sosial yang bisa diterapkan dari berbagai daerah dan kalangan, sehingga ini bisa meredam isu dan konflik yang sifatnya antar kelompok.

 Apa sih yang dimaksud dengan Kecemburuan Sosial dalam Integrasi Nasional itu?

Kali ini kita akan membahas "Kecemburuan Sosial Dalam Integrasi Nasional".

Kecemburuan Sosial merupakan suatu kondisi di mana perbedaan dalam kehidupan sosial, hukum, ideologi, politik, ekonomi, atau sosial, dapat menciptakan kelas sosial yang  memecah  persatuan dan kelengkapan nasional. 

Contoh kecemburuan sosial yang memicu integrasi nasional adalah:

  • Perlakuan hukum yang berbeda terhadap orang yang kaya daripada orang miskin.
  • Adanya perlakuan berbeda dalam pelayanan administratif.
  • Adanya stigma perbedaan serta pemisahan kasta sosial.

Adapun faktor kecemburuan sosial dalam integrasi nasional :

1. Kurangnya Toleransi Sesama Golongan

Kurangnya toleransi terhadap keberagaman dan kemajemukan yang ada di masyarakat menjadi salah satu penyebab konflik sosial. Dampak akibat konflik sosial yang terjadi di dalam masyarakat terutama dalam hal yang berkaitan dengan toleransi akan mengurangi rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

Selain itu, kurangnya toleransi terhadap perbedaan yang terjadi secara terus-menerus akan membuat sebuah bangsa hancur akan sendirinya sehingga integrasi nasional tidak akan pernah terwujud.

2. Kurangnya Penghargaan Terhadap Kemajemukan

Indonesia adalah negara yang mempunyai jumlah suku dan kebudayaan terbanyak di dunia. Akan tetapi, pandangan masyarakat terhadap pemerintah tentang keberagaman ini.

Ada beberapa kemajemukan yang terdapat di dalam masyarakat yang kurang diperhatikan oleh pemerintah terutama yang berkaitan dengan kebudayaan setempat.

Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat Indonesia sendiri membuat kemajemukan itu terkikis secara perlahan-lahan.

3. Adanya sikap Ketidakpuasan Terhadap Ketimpangan dan Ketidakmerataan Pembangunan

Dengan diberlakukannya otonomi daerah, maka sebagian wewenang dan tanggungjawab pemerintah pusat telah dilimpahkan kepada pemerintah daerah. Dengan begitu akan semakin nampak ketimpangan baik sosial maupun ekonomi antar daerah.

Untuk menyeimbangkan ketimpangan tersebut diperlukan kesadaran diri akan rasa keadilan sosial yang merata di berbagai daerah di Indonesia.

4. Kurangnya Kesadaran di Dalam Diri Rakyat Indonesia

Kurangnya kesadaran diri dalam diri masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan juga menjadi salah satu faktor yang menghambat terwujudnya integrasi nasional.

Di era globalisasi, masyarakat menjadi lebih individualistis dan cenderung tidak memperdulikan kondisi dan situasi yang ada di sekitarnya.

Berbagai kegiatan kerja sama untuk kepentingan bersama ini bisa berfungsi sebagai jembatan keterpisahan dari banyaknya perbedaan-perbedaan yang terjadi di Indonesia. Dengan semata-mata berkegiatan dilandasi oleh semangat kemanusiaan merupakan potensi untuk tercipta kerukunan, maka permasalahan yang terjadi di Indonesia dapat dikurangi dan dapat diredam sehingga terciptanya tujuan pembangunan nasional yang diharapkan dengan Integrasi Nasional yang kokoh, akan terwujud dengan sendirinya.

Demikianlah informasi mengenai Kecemburuan Sosial Dalam Integrasi Nasional. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.

Devya Sabila Fadly

Mahasiswa Ilmu Komunikasi 

Universitas Muhammadiyah Jakarta 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun