Salah satu strategi penyelenggaraan pendidikan Pancasila adalah dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek atau kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan partisipasi aktif siswa. Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar teori tetapi juga  langsung mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pandangan Alanur dkk. (2022) bahwa "Pendidikan Pancasila hendaknya mengajarkan nilai-nilai dasar seperti keadilan, solidaritas, dan gotong royong kepada generasi muda." Kegiatan-kegiatan ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan memperkuat pemahaman mereka tentang kewarganegaraan.
Selain itu kerjasama antara sekolah, orang tua dan masyarakat juga sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan Pancasila. Semua pihak harus bersinergi menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pembentukan karakter siswa berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Dewi dan Ulfiah (2021) menyatakan bahwa "pendidikan kewarganegaraan berfokus pada tiga komponen pengembangan: pengetahuan kewarganegaraan, keterampilan kewarganegaraan, dan sikap kewarganegaraan". Oleh karena itu, peran serta semua pihak akan meningkatkan proses pembelajaran.
Terakhir, evaluasi berkala terhadap program pendidikan Pancasila harus dilakukan untuk memastikan materi Pendidikan tetap disesuaikan dengan perkembangan saat ini. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengetahui efektivitas metode pengajaran dan dampaknya terhadap kesadaran kewarganegaraan siswa. Dengan pendekatan tersebut diharapkan pendidikan Pancasila dapat terus berkontribusi dalam membentuk kepribadian generasi muda dan menjaga jati diri bangsa dalam arus globalisasi.
KESIMPULAN
Pendidikan Pancasila berperan penting dalam membentuk karakter dan kesadaran kewarganegaraan generasi muda  Indonesia. Sebagai landasan moral dan etika, Pancasila mengajarkan nilai-nilai seperti keadilan, solidaritas, dan gotong royong yang penting untuk membangun sikap positif terhadap lingkungan sosial. Melalui pendidikan tersebut, generasi muda  memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara serta pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan wilayah bangsa. Dengan pemahaman yang mendalam tentang sejarah perjuangan bangsa, mereka dapat lebih menghargai jati diri bangsa dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Di era globalisasi, tantangan  jati diri bangsa semakin kompleks, oleh karena itu pendidikan Pancasila harus beradaptasi agar tetap relevan. Metode pembelajaran  interaktif dan partisipatif  penting untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Kerjasama antara sekolah, orang tua dan masyarakat juga penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan karakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Dengan pendekatan yang tepat, pendidikan ini dapat melatih generasi muda memiliki rasa tanggung jawab, proaktif dalam pembangunan sosial dan menjaga keutuhan wilayah bangsa terhadap pengaruh budaya asing dari luar.
DAFTAR PUSTAKA
Furnamasari, Y. F. (2024). Peran Pendidikan Pancasila dalam Membentuk Generasi Muda yang Berkarakter dan Berwawasan Kebangsaan. Indo-MathEdu Intellectuals Journal, 5(3), 2696-2704.
Firmansyah, A., & Dewi, R. (2021). Pentingnya Pendidikan Pancasila Dalam Membangun Kesadaran Kewarganegaraan. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 5(2), 282-296.
Ruwaidah et al. (2024). Peran Pendidikan Pancasila dalam Membentuk Karakter dan Kesadaran Kebangsaan pada Generasi Muda. Jurnal Ilmiah Nakula, 3(1), 858-930.
Alanur et al. (2022). Pentingnya Pendidikan Pancasila Dalam Pembentukan Identitas Kewarganegaraan. GARUDA Widyakarya, 2(2), 30-32.