Mohon tunggu...
Devita Wijayanti
Devita Wijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010180

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ranggawarsita Tiga Era, Kalasuba, Katatidha, Kalabendhu, dan Fenomena Korupsi di Indonesia

28 Oktober 2024   23:51 Diperbarui: 28 Oktober 2024   23:51 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Era Kalatidha

Kalatidha menggambarkan zaman di mana masyarakat mengalami kebingungan dan ketidakpastian. Dalam karya terkenalnya, Serat Kalatidha, Ranggawarsita melukiskan keadaan ini dengan istilah "Zaman Gemblung" atau "Zaman Bingung." Pada masa ini, masyarakat dihadapkan pada pilihan-pilihan dilematis yang membingungkan. Banyak orang yang kehilangan arah dan tidak lagi memiliki prinsip hidup yang jelas. Ranggawarsita mencatat bahwa dalam kondisi seperti itu, para pemimpin yang cerdik pandai pun tidak mampu memberikan teladan yang baik bagi masyarakat.

Ranggawarsita menyoroti bahwa meskipun banyak pemimpin yang memiliki niat baik, mereka sering kali terjebak dalam arus zaman yang penuh keraguan. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan di kalangan rakyat dan menciptakan suasana mencekam. Dalam Serat Kalatidha, ia mengekspresikan keprihatinan terhadap keadaan negara yang merosot akibat hilangnya norma-norma kehidupan yang seharusnya dijunjung tinggi.

Hal ini tertuang dalam gubahan Ranggawarsita di Serat Kalatidha yang berbentuk tembang macapat:

Mangkya darajating praja, kawuryan wus sunyaturi

Rurah pahrehing ukara, karana tanpa palupi

Atilar silastuti, sujana sarjana kelu

Kalulun kalatidha, tidhem tandhaning dumadi

Ardayengrat dene karoban rubeda

Artinya:

Beginilah keadaan negara, yang kian tak menentu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun