Aristoteles juga menggarisbawahi bahwa pemimpin harus memiliki karakter moral yang baik dan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif. Ia percaya bahwa kepemimpinan bukan hanya soal kekuasaan, tetapi juga tentang tanggung jawab untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera. Dengan memahami hubungan timbal balik antara pemimpin dan rakyat, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat, pemimpin dapat mencapai tujuan pemerintahan yang adil dan berkelanjutan. Warisan pemikiran Aristoteles tetap relevan dalam konteks kepemimpinan modern, di mana etika dan tanggung jawab sosial menjadi semakin penting.
Daftar Putaka
Nikita Rasyidin, P. F. (2023). Eudaimonia Filsafat Dalam Kontemporer Dengan Memahami Kebahagiaan Menurut Aristoteles. Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Media Sosial (JKOMDIS), 820-826.
Mohamad Ari Irawan, M. R. (2023). Tinjauan Biografi Tokoh Filsafat: Aristoteles. Jurnal Pendidikan, Seni, Sains dan Sosial Humanioral, 1-25.
Rahman, H. A. (2021). Pemimpin Berbudi Luhur: Kajian Kepemimpinan dalam Perspektif Aristoteles. Jurnal Mahasiswa Filsafar Universitas Gadjah Mada, 11(2), 98-114.
Yulanda, A. (2020, Juni). Implementasi Virtue Ethics Aristoteles Di Era Kekinian. Jurnal Al-Aqidah: Jurnal Ilmu Aqidah Filsafat, Volume 12, Edisi 1, 90-104.
Arrasyid, R. T. (2021, Desember). Etika Politik Aristoteles: Kohesivitas Etika dan Politik. Jurnal Al-Aqidah, Volume 13, Edisi 2, 200-213.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H