Mohon tunggu...
Devita Wijayanti
Devita Wijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010180

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Aristoteles

24 Oktober 2024   20:31 Diperbarui: 24 Oktober 2024   20:47 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Hubungan Sosial Politik

Hubungan sosial politik dalam menghadapi tantangan globalisasi ekonomi menggunakan prinsip-prinsip Aristotelian:

  • Hubungan Antara Manusia dan Negara

Menurut Aristoteles, negara diciptakan untuk mencapai tujuan hidup manusia yang sempurna (telos). Ia percaya bahwa manusia adalah makhluk sosial yang bertujuan untuk mencapai eudaimonia, yaitu kebahagiaan yang utuh dan lengkap melalui kebersamaan dan kerja sama dalam masyarakat (Politica).

Dalam konteks globalisasi, negara-negara harus beradaptasi agar tetap relevan dan efektif dalam mengatur kehidupan warganya. Hal ini berarti mereka harus siap menghadapi tekanan dari kekuatan pasar global dan integritas sosio-ekonomi yang semakin kompleks.

  • Peranan Negara dalam Menghadapi Globalisasi

Aristoteles juga menekankan pentingnya pemerintahan yang bijaksana dalam menjaga keseimbangan dan keadilan sosial (Nicomachean Ethics). Negara modern harus memiliki kebijakan yang bijaksana untuk menghadapi tantangan globalisasi, seperti liberalisasi perdagangan, investasi internasional, dan integrasi regional.

Negara-negara harus siap mengubah kebijakan moneter dan fiskalnya untuk mengantisipasi fluktuasi pasar global (Politica). Namun, perubahan-perubahan ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk tidak meninggalkan segmen masyarakat tertentu yang rentan terhadap kemerosotan ekonomi.

  • Ketidakmerataan Distribusi Pendapatan

Aristoteles percaya bahwa dikaiosyne (kedaulatan) adalah tujuan utama pemerintahan yang ideal (Nicomachean Ethics), tetapi dalam konteks globalisasi, fenomena ketidakmerataan distribusi pendapatan sering kali timbul.

Negara-negara harus bertujuan untuk mengurangi ketimpangan sosio-ekonomi melalui perlindungan sosial yang efektif, seperti program bantuan sosial dan investasi dalam pendidikan dan pelatihan.

  • Demokrasi dan Transparansi

Globalisasi diyakini Aristoteles sebagai pendorong gelombang demokrasi internasional, namun imbas ekonomi-politis dari globalisasi juga dapat mengancam masa depan demokrasi.Transparansi dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan pemerintah sangat penting untuk mempertahankan integritas demokratis dan menghindari korupsi yang muncul sebagai hasil dari liberalisasi ekonomi.

Kesimpulan 

Bahwa kepemimpinan, menurut Aristoteles adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain menuju tujuan bersama dengan mengedepankan nilai-nilai etika dan moral. Aristoteles menekankan pentingnya keadilan, moralitas, dan pendidikan bagi seorang pemimpin. Konsep "phronesis" atau kebijaksanaan praktis menjadi kunci dalam pengambilan keputusan yang tepat, di mana pemimpin harus mampu memahami kebutuhan dan aspirasi rakyat serta bertindak demi kebaikan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun