Mohon tunggu...
Devita Nisa Maharani
Devita Nisa Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya

Seorang mahasiswi program studi Psikologi di Universitas Brawijaya dengan kepribadian yang mudah beradaptasi yang berminat untuk berkarir pada Psikologi Industri dan Organisasi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Munchausen Syndrome: Berpura-pura Sakit demi Perhatian

23 November 2022   20:44 Diperbarui: 23 November 2022   20:52 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernahkah kalian berpura-pura pusing untuk mendapatkan perhatian? Atau mungkin melihat teman melebih-lebihkan cerita tentang penyakitnya untuk mendapatkan simpati? Nah, ternyata hal ini memiliki nama medisnya, loh! Yuk simak mengenai Munchausen Syndrome!

Apa itu Munchausen Syndrome? 

Munchausen syndrome adalah penyakit mental dimana seseorang sering atau bahkan selalu 'membohongi' orang lain dengan berpura-pura menderita sakit fisik atau mental, untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang lain agar keinginan emosional mereka terpenuhi. Individu dengan sindrom ini bisa mengancam nyawa mereka sendiri dengan hal-hal berbahaya yang mereka lakukan kepada diri mereka sendiri.

Tanda-tanda Munchausen Syndrome

Munchausen bukanlah penyakit keturunan atau genetik, dan lebih dipengaruhi oleh lingkungan serta pengalaman yang telah dialami. Nah, adapun tanda-tanda jika seseorang mengalami sindrom Munchausen yaitu : 

1. Sering mendatangi layanan kesehatan seperti rumah sakit dan dokter spesialis lalu berpindah ke tempat lain setelah mendapat hasil pemeriksaan dari suatu layanan kesehatan. 

2. Mengklaim memiliki penyakit serius dengan penceritaan yang palsu, panjang, dan tidak konsisten bahkan terkesan dilebih-lebihkan hingga sulit dipahami.

3. Gejala yang dimiliki dan diceritakan tidak sesuai dengan hasil pemeriksaan kesehatan, bahkan ia sering memperbaharui dan mengada-ada gejala serta ia akan terus berusaha untuk memperkuat gejala tersebut dengan menyakiti dirinya sendiri / orang lain dan hewan. 

4. Tidak mengikuti atau bahkan menolak saran dari dokter untuk pemeriksaan medis. Ia juga tidak mengizinkan dokter yang saat ini merawatnya berkonsultasi dengan dokter sebelumnya yang merawat mereka. 

5. Memanipulasi hasil laboratorium dan rekam medis, misalnya menempelkan sesuatu yang panas ke tubuh agar tubuh seolah seperti sedang demam 

6. Melukai diri sendiri, orang lain, atau hewan dengan maksud untuk membuat suatu luka / penyakit. 

Jenis Munchausen Syndrome

Nah, lalu ada berapa jenis dari sindrom ini? Terdapat dua jenis dari sindrom ini, yang pertama yaitu Munchausen syndrome, yang sering dikenal dengan Factitious Disorder Imposed on Self, adalah dimana seseorang memalsukan kesehatannya sendiri.  

Dan yang kedua yaitu Munchausen syndrome by proxy (MBP) yang juga dikenal sebagai Factitious Disorder Imposed on Another, dimana seseorang dengan sengaja menyakiti orang lain / hewan agar meyakinkan orang lain bahwa korban mengalami suatu penyakit. Penderita by proxy dapat mengarah ke ranah kriminal jika sudah termasuk tindak kekerasan / malpraktik.

Di Australia, MBP lebih mengarah kepada kekerasan yang disebut dengan fabricated or induced illness by carers (FIIC). Namun, kasus FIIC sangat jarang terjadi, dengan perkiraan 15-24 kasus terjadi setiap tahunnya di Australia dengan bentuk paling umum yaitu apnoea (berhenti bernafas). 

Penyebab Munchausen Syndrome

Lantas, apa yang menyebabkan seseorang menderita sindrom ini? Sebenarnya sulit untuk dipahami dan ditentukan dengan pasti oleh para ilmuwan. Namun, beberapa faktor telah diidentifikasi sebagai penyebab yang paling besar peluangnya dalam sindrom ini.

* Pengalaman traumatis atau penyakit semasa kecil 

Pengalaman traumatis di masa kecil seperti pengabaian hingga pembuangan oleh orang tua atau keluarga, dapat berdampak pada munculnya penyakit mental seperti depresi, halusinasi, dan post-traumatic stress disorder (PTSD). Hal ini nantinya berkaitan kepada alasan seseorang menyakiti diri sendiri maupun orang lain atau hewan, diantaranya membutuhkan perhatian, ingin mengalihkan tanggung jawabnya ke orang lain, dan merasa harus menghukum dirinya sendiri.  

* Gangguan kepribadian 

Terdapat 3 jenis kepribadian yang berkaitan dengan Munchausen yaitu : 

1. Antisocial Personality -- Penderita merasa memiliki kekuasaan dan kontrol setelah memanipulasi orang lain, yang nantinya akan menciptakan kemampuan dalam memanipulasi dan berbohong 

2. Borderline Personality -- Sulit mengontrol perasaannya. 

3. Narcissistic Personality -- Terkadang merasa berharga, tetapi dilain waktu ia merasa tidak berharga. 

Penyembuhan Munchausen Syndrome

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa penderita Munchausen sulit untuk diobati karena mereka selalu menyangkal dan menolak pemeriksaan medis, sehingga penyembuhan hanya bisa dilakukan dengan unsur kepercayaan, kejujuran, dan motivasi

Maka dari itu, perlu untuk menghindari operasi dan cek laboratorium. Hal tersebut justru dapat memperparah sindrom ini bagi para penderitanya, dimana nantinya mereka akan pindah ke layanan kesehatan lain karena menolak untuk melakukan tindakan medis. 

* Psikoterapi 

Dalam sesi terapi yang dikenal dengan cognitive behavioral therapy, terapis berusaha untuk mengubah pola pikir dan perilaku penderita, serta menyingkap penyebab dibalik tindakan penderita. 

* Terapi individu

Proses pengajaran kepada keluarga penderita untuk memperlakukan penderitanya dengan baik sembari terus memotivasi. Lalu, keluarga juga tidak perlu untuk memberi hadiah atau stimulus yang dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri korban atas kekuasaan yang dikhawatirkan dapat menjadi tindakan manipulatif.  

* Medis 

Tindakan medis yang meliputi penggunaan obat-obatan seperti Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs), Serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs), benzodiazepines, dan Tricyclic antidepressants (TCAs) hanya dilakukan ke penderita yang juga sedang mengalami anxiety atau depresi yang dapat berdampak ke aspek fisik. 

Nah, sekian sekilas info mengenai Munchausen Syndrome secara umum. Semoga dapat menambah wawasan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun