Sultan Muhammad diganti oleh putranya yang bernama sultan Ahmad yang juga memakai nama Malik al Tahir. Dalam masa pemerintahannya samudra mendapat kunjungan dari Ibnu Batutah seorang utusan sultan Del hi. Dalam perjalanan nya dari India ke Tiongkok dan juga dalam jalannya pulang kembali tahun 1345. Dari catatan yang ditinggalkan oleh benua Batutah diketahui dewasa itu samudra merupakan pelabuhan yang sangat penting tempat kapal kapal dagang dari India dan Tiongkok, pula dari bagian bagian lain Indonesia, singgah bertemu untuk membongkar dan membuat barang dagangannya. Istana raja samudra itu disusun dan diatur secara India sedangkan diantara para pembesar atau dapat pula orang orang Persia. Patihnya bergelar Amir.
3. Kerajaan Malaka
Mulai awal abad kel-15imbul pusat perdagangan Islam yang baru yaitu Malaka. seorang pangeran Majapahit dari Blambangan bersama para Misora, Yang melarikan diri karena dikumpulnya Blambangan oleh Majapahit, menetap di Malaka beserta para pengikutnya. Dalam waktu singkat Dusun nelayan ini dengan bantuan bajak laut menjadi kota pelabuhan. Letaknya yang sangat baik di saat Malaka merupakan saingan berat bagi samudra Pasai.
Usaha membesarkan Malaka itu dilanjutkan pula oleh putranya, sultan Mansyur Syah tahun 1458-1477, sehingga tercapai puncak kejayaan nya. Masa keemasan ini menjadi bahan yang Bu subur sekali bagi kitab sejarah Melayu yang terhimpun beberapa abad kemudian.
4. Kerajaan Aceh
Di seberang selat Malaka Aceh sedang tumbuh sebuah negara yang kuat pada saat kedatangan orang Portugis. Sebelum 1500, Aceh belum begitu menonjol. Sultan raja pertama bernama Ali Mughayat Syah 1514-1530. Selama masa pemerintahannya sebagian besar komunitas dagang yang bubar karena direbutnya Malaka oleh Portugis menetap di Aceh. Tahun 1520,Ali Mughayat Syah memulai serangan-serangannya. Pada tahun itu dia berhasil merebut daya yang terletak di pantai Barat Sumatera bagian utara yang belum menganut agama Islam, Menaklukkan Deli tahun 1524, kemudian merebut Pedir dan Pasai. Menyerang Aru dan berhasil mengalahkan armada Portugis tahun 1524.
Mughayat syah diganti oleh putranya Salahudin 1530-1537/1539, dianggap sebagai penguasa yang lebih lemah. Pada tahun 1537 suatu serangan yang dilancarkan oleh pihak Aceh terhadap Malaka mengalami kegagalan dan kira kira pada masa itulah suruh diturunkan dari tahta melalui suatu kudeta.
C. Sejarah pertumbuhan dan perkembangan agama dan budaya Islam di pulau Jawa.
Kedatangan Islam pertama Tama di pulau Jawa tidak dapat diketahui secara pasti. Batu nisan kubur Fatimah Binti Maemun di Leran Gresik yang berangkat tahun 475 H (1082 M) merupakan bukti yang kongkrit bagi kedatangan Islam di Jawa. Tetapi meskipun demikian hal itu belum berarti adanya proses Islamisasi yang meluas di Jawa timur.
1. Kedatangan Islam di Pulau Jawa
Pertumbuhan masyarakat muslim di sekitar Majapahit dan terutama di kota kota pelabuhan nya ada pula hubungannya dengan perkembangan pelayaran dan perdagangan yang dilakukan orang orang muslim yang telah mempunyai kekuasaan ekonomi dan politik di Samudera Pasai dan Malaka. Pada Taraf permulaan masuknya Islam di pesisir utara Jawa terutama daerah kekuasaan Majapahit, belum dapat dirasakan akibatnya di bidang politik pada kerajaan Indonesia Hindu itu. Kedua belah pihak waktu itu membantingkan usaha untuk memperoleh keuntungan dagang. Proses Islamisasi hingga mencapai bentuk kekuasaan politik seperti munculnya Demak, dipercepat oleh karena juga kelemahan kelemahan yang dialami pusat kerajaan Majapahit sendiri, akibat pemberontakan serta perang perebutan kekuasaan di kalangan keluarga raja raja.