Mohon tunggu...
Devita Dewi Christanti
Devita Dewi Christanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

just an ordinary college student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Mengurangi Food Waste di Indonesia dengan Penerapan Budaya Mottainai

30 Mei 2024   22:17 Diperbarui: 30 Mei 2024   22:33 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

1. Perencanaan  

  • Merencanakan menu makanan harian atau mingguan yang akan dibuat.
  • Memeriksa persediaan bahan makanan yang ada di rumah sebelum berbelanja untuk memastikan tidak membeli bahan makanan yang sudah ada.
  • Sebelum berbelanja bahan makanan, buatlah daftar belanja yang sesuai dengan menu yang telah diatur dan persediaan yang dipunya  untuk menghindari pembelian bahan makanan yang tidak diperlukan

2. Berbelanja bahan makanan

  • Hanya beli bahan-bahan yang telah direncanakan sebelumnya untuk menghindari pemborosan atau impulsive buying.
  • Belilah bahan makanan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan dan hindari membeli bahan makanan dalam jumlah besar yang berisiko tidak habis dikonsumsi dan akhirnya terbuang.
  • Pilih bahan makanan yang segar dan berkualitas agar lebih tahan lama dan tidak cepat rusak.

3. Memasak

  • Masak makanan dalam porsi yang sesuai dengan kebutuhan saja agar tidak ada makanan yang tersisa atau terbuang.
  • Manfaatkan seluruh bagian bahan makanan yang bisa dimakan, seperti kulit sayuran atau tulang-tulang untuk mengurangi limbah.
  • Simpan bahan makanan yang tidak habis digunakan dengan benar supaya tetap segar dan dapat digunakan di lain waktu.

4. Memakan

  • Makanlah dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan agar tidak ada makanan yang tersisa di piring.
  • Edukasi anggota keluarga, terutama anak-anak, tentang pentingnya menghargai dan tidak membuang-buang makanan.

5. Mengatasi makanan berlebih

  • Simpan sisa makanan dengan benar, seperti menyimpannya di dalam wadah yang tertutup rapat dan simpan di lemari es agar kesegarannya tetap terjaga sehingga dapat dikonsumsi kembali.
  • Olah sisa makanan menjadi menjadi hidangan baru.
  • Bagikan atau donasikan makanan sisa yang masih layak konsumsi kepada tetangga, teman, bank makanan, atau komunitas yang membutuhkannya.
  • Sisa makanan yang sudah tidak dapat dikonsumsi lagi dapat diubah menjadi kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk alami.

Budaya mottainai yang mendorong seseorang untuk menghargai setiap sumber daya yang digunakannya dapat membantu mengatasi masalah food waste yang sedang terjadi di Indonesia saat ini. Apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, konsep ini dapat mengajarkan masyarakat untuk bijak dalam memanfaatkan makanan melalui praktik-praktiknya, mulai dari merencanakan, membeli, memasak, memakan, hingga mengatasi makanan berlebih. Penerapan ini tidak hanya dapat mengurangi food waste, tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menghargai makanan dan sumber daya alam. Dengan penerapan budaya mottainai, diharapkan Indonesia dapat mengatasi food waste secara efektif dan berkelanjutan, menciptakan lingkungan dan kehidupan yang lebih baik bagi setiap orang.

SUMBER:

Bappenas. (2021). FOOD LOSS IN INDONESIA WASTE AND STUDY REPORT LOW CARBON DEVELOPMENT SUPPORTING THE IMPLEMENTATION OF CIRCULAR ECONOMY AND.

Sakaba, H. (2022). Mottainai as a Japanese Cultural Keyword: A Key Semantic Difference to the English Word Waste. 61–70. https://doi.org/DOI: 10.18910/88342

Sato, Y. (2017). Mottainai: a Japanese sense of anima mundi. Journal of Analytical Psychology, 62(1), 147–154. https://doi.org/10.1111/1468-5922.12282

Sirola, N., Sutinen, U. M., Närvänen, E., Mesiranta, N., & Mattila, M. (2019). Mottainai!-A practice theoretical analysis of Japanese consumers’ food waste reduction. Sustainability (Switzerland), 11(23). https://doi.org/10.3390/su11236645

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun