Mohon tunggu...
DEVITA ANGGUN
DEVITA ANGGUN Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWA

NAMA: DEVITA ANGGUN ALAMAT:BIMA HOBI: MEMBACA & MENULIS PRODI:PGSD

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori emosional intelligence dri daniel goleman

17 Januari 2025   15:19 Diperbarui: 17 Januari 2025   14:29 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daniel Goleman mengatakan bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan

sosial yang baik. Apabila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang

lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan

akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta lingkungannya. Lebih lanjut

Goleman mengemukakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki

seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan

emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional

tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan

mengatur suasana hati. Daniel Goleman (Emotional Intelligence) menyebutkan bahwa

kecerdasan emosi jauh lebih berperan ketimbang IQ atau keahlian dalam menentukan siapa yang

akan jadi bintang dalam suatu pekerjaan.

II. Lima Dasar Kemampuan dalam Teori Kecerdasan Emosi Menurut Daniel Goleman

a. Mengenali Emosi Diri

Mengenali emosi diri sendiri merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu

perasaan itu terjadi. Kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan emosional, yakni

kesadaran seseorang akan emosinya sendiri. Kesadaran diri membuat kita lebih waspada

terhadap suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati, bila kurang waspada maka individu

menjadi mudah larut dalam aliran emosi dan dikuasai oleh emosi. Kesadaran diri memang belum

menjamin penguasaan emosi, namun merupakan salah satu prasyarat penting untuk

mengendalikan emosi sehingga individu mudah menguasai emosi.

b. Mengelola Emosi

Mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam menangani perasaan agar dapat

terungkap dengan tepat, sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. Menjaga agar

emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan kunci menuju kesejahteraan emosi. Emosi

berlebihan, yang meningkat dengan intensitas terlampau lama akan mengoyak kestabilan kita .

Kemampuan ini mencakup kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan,

kemurungan atau ketersinggungan dan akibat-akibat yang ditimbulkannya serta kemampuan

untuk bangkit dari perasaan-perasaan yang menekan.

c. Memotivasi Diri Sendiri

meraih Prestasi harus dilalui dengan dimilikinya motivasi dalam diri individu, yang berarti

memiliki ketekunan untuk menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati,serta mempunyai perasaan motivasi yang positif, yaitu antusianisme, gairah, optimis dan

keyakinan diri.

d. Mengenali Emosi Orang Lain

Kemampuan untuk mengenali emosi orang lain disebut juga empati. Menurut Goleman

kemampuan seseorang untuk mengenali orang lain atau peduli, menunjukkan kemampuan

empati seseorang. Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyalsinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan orang lain

sehingga ia lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang lain

dan lebih mampu untuk mendengarkan orang lain.

e. Membina Hubungan

Kemampuan dalam membina hubungan merupakan suatu keterampilan yang menunjang

popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar sesama. Keterampilan dalam berkomunikasi

merupakan kemampuan dasar dalam keberhasilan membina hubungan. Terkadang manusia sulit

untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dan sulit juga memahami keinginan serta kemauan

orang lain.

III. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi

a. Faktor Internal.

Faktor internal adalah apa yang ada dalam diri individu yang mempengaruhi kecerdasan

emosinya. Faktor internal ini memiliki dua sumber yaitu segi jasmani dan segi psikologis. Segi

jasmani adalah faktor fisik dan kesehatan individu, apabila fisik dan kesehatan seseorang dapat

terganggu dapat dimungkinkan mempengaruhi proses kecerdasan emosinya. Segi psikologis

mencakup didalamnya pengalaman, perasaan, kemampuan berfikir dan motivasi.

b. Faktor Eksternal.

Faktor ekstemal adalah stimulus dan lingkungan dimana kecerdasan emosi berlangsung. Faktor

ekstemal meliputi: 1) Stimulus itu sendiri, kejenuhan stimulus merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam memperlakukan kecerdasan emosi tanpa distorsi

dan 2) Lingkungan atau situasi khususnya yang melatarbelakangi proses kecerdasan emosi.

Objek lingkungan yang melatarbelakangi merupakan kebulatan yang sangat sulit dipisahkan.

IV. Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional

1. Membaca situasi

Dengan memperhatikan situasi sekitar, kita akan mengetahui apa yang harus dilakukan.

2. Mendengarkan dan menyimak lawan bicara

Dengarkan dan simak pembicaraan dan maksud dari lawan bicara, agar tidak terjadi salah paham

serta dapat menjaga hubungan baik.

3. Siap berkomunikasi

Jika terjadi suatu masalah, bicarakanlah agar tidak terjadi salah paham.

4 . Tak usah takut ditolak

Setiap usaha terdapat dua kemungkinan, diterima atau ditolak, jadi siapkan diri dan jangan takut 

ditolak.

5. Mencoba berempati

EQ tinggi biasanya didapati pada orang-orang yang mampu berempati atau bisa mengerti

situasi yang dihadapi orang lain.

6. Pandai memilih prioritas

Ini perlu agar bisa memilih pekerjaan apa

 yang mendesak, dan apa yang bisa . Siap mental

Situasi apa pun yang akan dihadapi, kita harus menyiapkan mental sebelumnya. 

8. Ungkapkan lewat kata-kata

Katakan maksud dan keinginan dengan jelas dan baik, agar dapat salaing mengerti.

9. Bersikap rasional

Kecerdasan emosi berhubungan dengan perasaan, namun tetap berpikir rasional.

10. Fokus

Konsentrasikan diri pada suatu masalah yang perlu mendapat perhatian. Jangan memaksa diri melakukannya dalam 4-5 masalah secara bersamaan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun