Awal tahun 2020 dunia digemparkan oleh suatu virus yang menyebabkan terjadinya penyakit mewabah yang dinamakan Coronaviruses Diseases 19 (COVID 19) oleh World Health Organization (WHO) pada 11 Februari 2020 dan dinyatakan sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020.
Corona virus pertama kali diidentifikasi pada 7 Januari 2020 dan dinamakan sebagai 2019-nCoV. Virus ini pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Cina. Merebaknya COVID 19 menyebabkan terjadinya karantina wilayah di beberapa negara sehingga semua orang tidak dapat berpergian karena harus mematuhi protokol kesehatan.
Semua manusia yang ada di dunia diharuskan untuk beradaptasi dengan keadaan dunia saat ini. Pasalnya, saat ini kita tidak dapat melakukan suatu kegiatan sama seperti saat kita melakukan suatu kegiatan dikeadaan normal.
Adanya himbauan pemerintah untuk tidak membuat keramaian, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah, melakukan physical distancing, serta social distancing membuat seluruh kegiatan dilakukan di dalam rumah.
Berada dirumah dalam kurun waktu yang sangat panjang guna mencegah penularan COVID-19 dapat menyebabkan mental seseorang tidak  baik-baik saja. Tidak menutup kemungkinan seseorang akan mengalami mental illnes saat pandemi COVID 19 ini. Lantas apakah ada cara yang dapat dilakukan agar seluruh masyarakat dunia tetap sehat secara mental dikala pandemi COVID-19 ini?
Sehat secara mental dapat diartikan sebagai kondisi individu yang berada dalam keadaan sejahtera, mampu mengenal potensi dirinya, mampu menghadapi tekanan sehari-hari, dan mampu berkontribusi di lingkungan sosialya (WHO, 2019).
Tetap dirumah bukan berarti kita tidak bisa produktif seperti biasanya , melainkan pandemi COVID 19 ini membantu seseorang untuk melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang sebelumnya belum pernah dilakukan.
Saat ini, seluruh masyarakat di dunia sebenarnya sedang diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi kemampuan yang ada di dalam diri seseorang dan apa yang disukai oleh diri sendiri. Ada berbagai kegiatan yang dapat dilakukan walau hanya di dalam rumah guna untuk mengurangi stres yang melanda akibat pandemi ini.
Pertama, melakukan kegiatan yang disukai. Contohnya, menonton serial atau drama korea yang sedang naik daun, mencoba resep baru, bercocok tanam, dan mendalami hobi sehingga dapat menghasilkan suatu karya.
Selain itu, seseorang juga dapat mencoba hobi yang sempat tertunda. Hal ini dapat membantu seseorang untuk mengetahui potensi yang ada di dalam diri seseorang.
Kedua, tetap melakukan aktivitas fisik. Tetap dirumah bukan berarti kita harus diam saja. Melakukan aktivitas fisik saat ini sangat penting untuk mempertahankan daya tahan tubuh. Selain itu, melakukan berbagai aktivitas fisik juga dapat membantu kita tetap bahaga, selalu berpikir positif, menghilangkan rasa khawatir maupun kecemasaan, dan dapat mengurangi stres.
Aktivitas fisik tidak hanya olahraga-olahraga berat, tetapi bisa juga olahraga ringan seperti berjalan kaki disekitar rumah, lari-lari kecil, jalan ditempat. Berjemur dibawah sinar matahari sambil menenangkan pikiran juga dapat membantu mental kita tetap sehat selama pandemi COVID 19.
Ketiga, memilah milih informasi yang ada. Saat ini, marak sekali informasi mengenai COVID 19 yang menakutkan dan mengkhawatirkan berbagai pihak. Kegiatan memilah milih informasi sangat penting guna membantu kita untuk tetap memiliki mental yang sehat.
Namun, kita tidak boleh menutup diri mengenai informasi yang ada. Batasi waktu yang kita luangkan untuk membaca, mendengarkan, dan menonton berita mengenai COVID 19. Pilihlah berita tentang COVID 19 melalui sumber yang terpercaya. Dengan begitu, rasa cemas yang timbul didiri kita akan berkurang dan pikiran negatif dapat menghilang.
Terakhir, tetap melakukan komunikasi dengan orang yang dikenal seperti saudara, teman dekat, tetangga, dan kolega. Masa revolusi industri 4.0 saat ini tidak menutup kemungkinan untuk tetap berkomunikasi dnegan seseorang tanpa bertemu secrara langsung. Kita dapat menggunakan berbagai aplikasi yang mendukung fitur video call untuk berkomunikasi.
Tetap menjaga komunikasi dengan orang yang dikenal membantu kita untuk menjaga kesehatan mental kita. Hal ini dikarenakan kita dapat berbagi berbagai keresahan, kekhawatirang dan kecemasan yang kita alami dengan orang terdekat yang kita miliki dan kita juga bisa saling memberikan semangat untuk menjalani hidup di masa sekarang. Dengan begitu, tekanan yang ada didalam diri dapat berkurang serta kita tidak merasa sendiri.
Kesehatan mental sangat penting untuk diri kita. Menjaga kesehatan mental bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, tetap berpikiran positif dan menjauhkan segala sesuatu yang dapat menimbulkan keresahan, kecemasan, dan kekhawatirkan merupakan hal yang mudah yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kesehatan mental kita.
Banyaknya waktu luang dikala pandemi dapat menjadi dampak positif maupun negatif bagi diri sendiri, tergantung untuk apa waktu luang tersebut digunakan. Dengan menerapkan beberapa cara yang disebutkan di atas dapat membantu masyarakat dunia mengatasi masalah psikologis yang mereka alami.
Namun, apabila seseorang merasa bahwa dengan menerapkan hal yang disebutkan di atas rasa cemas, resah, dan khawatir tidak hilang, maka dapat segera konsultasi ke pihak yang berwenang seperti konselor, psikolog, dan psikiater. Â
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H