"Tapi aku gak suka sama dia,"
"Kenapa? Kak Rendi ganteng kok, walaupun gak seganteng Yudha. Mit, Yudha gak suka sama kamu. Aku gak mau hatimu tambah sakit,"
"Oh, gitu? Jadi lo gak dukung hubungan gue sama Yudha? Lo mulai suka sama dia?"
"Suka apaan? Aku aja mati rasa sama cowok. Aku tuh peduli sama kamu, Mit. Bukannya lebih baik fokus ke orang yang mencintai kita daripada sama orang yang belum pasti suka sama kita?"
"Iya, bener. Tapi kak Rendi juga belum tentu tulus sama aku. Secara, dia baru kenal aku pas MOS tahun lalu waktu kita kelas 10. Dan dia cuma kakak kelas, ngeliat aku di luar kelas. Bisa aja dia tertarik sama aku cuma dari penampilan luarnya aja?"
"Ya kamu kasih kesempatan buat kak Rendi dong, Mit. Kamu bisa lebih deket sama dia untuk mengenal sifat dia,"
"Betul juga sih. Daripada aku cape mikirin Yudha terus, mendingan cari yang lebih baik daripada Yudha. Lagian bener kata kamu, kak Rendi ganteng kalo lagi senyum.."
"Jadi kamu mau kasih kesempatan buat kak Rendi?"
"Mau. Tapi kamu kasih saran ke aku bukan karena kamu suka Yudha, kan? Kalo iya aku marah lho.."
"Gak, Mit.."
"Oke. Makasih, Rum atas sarannya.." ujar Mita sambil tersenyum.