Mohon tunggu...
Devi Riani Atika Sari
Devi Riani Atika Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Studying Communication Science at Atma Jaya Yogyakarta University.

I'd like to learn something new and develop my skills. Kompasiana became one of the platforms to develop my writing skills. Enjoy!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Belajar Selesaikan Konflik ala Drama Korea Start-Up!

9 Desember 2020   22:33 Diperbarui: 17 Desember 2020   14:36 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Drama Korea Start-Up telah merampungkan episode terakhirnya. Perpaduan pemeran  yang tepat, serta alur cerita yang sangat "zaman now", mampu menggambarkan kehidupan generasi milenial sekarang. Diperankan oleh Nam Joo Hyuk (Nam Do San), Bae Suzy (Seo Dal Mi), dan Kim Seon Ho (Han Ji Pyeong).

Drama ini mengisahkan percintaan segitiga yang dibalut dengan persoalan bisnis dan teknologi. Begitu ditayangkan pada pertengahan Oktober lalu, drama ini menyita banyak perhatian dari penikmat serial drama. Semua tentang drama ini menjadi menarik untuk dibahas, salah satunya konflik yang terjadi di dalamnya.

Cara Manajemen Konflik dari Tokoh Drama Korea Start-Up

Menghindari

Pada episode 4, diceritakan Nam Do San sedang berada di ruangan kerja milik Han Ji Pyeong. Saat itu, ia bertanya tips tentang bisnis kepada Ji Pyeong agar ia bisa diterima di Sand Box, sebuah perusahaan yang menjaring orang-orang hebat dengan inovasi menarik untuk kemudian didorong membentuk tim start-up. 

"Berhenti menjadi CEO. Itu tips dariku. Kau tak bisa menjadi CEO. Jangan menyusahkan banyak orang. Rekrut CEO baru jika mau masuk Sand Box", jawab Ji Pyeong secara frontal. 

Terlihat dari raut wajahnya, Do San tidak menerima perkataan Ji Pyeong. Akan tetapi, Do San memilih diam dan menahan amarahnya.

Tangkapan Layar. via TvN
Tangkapan Layar. via TvN

Tangkapan Layar. via TvN
Tangkapan Layar. via TvN

"Menghindari: konflik dapat kita hindari dengan cara tidak menanggapinya"

Manajemen konflik yang dilakukan Do San adalah menghindari. Ia bisa saja membalas perkataan Jipyeong, namun Do San memilih diam karena tidak ingin ada kosekuensi panjang ke depannya.

Mengakomodasi

Pada episode 12, keteledoran Dal Mi dan kawan-kawan membuat Samsan Tech berada di ambang pembubaran. Mereka mendapatkan 3 milyar won dari 2STO, perusahaan internasional yang melakukan investasi kepada Samsan Tech. Akan tetapi, kosekuensinya adalah 2STO hanya mengambil pengembang saja, yang membuat Dalmi dan Sa Ha dipecat. 

Do San sangat marah dan konflik pun tidak dapat dihindari. Dal Mi selaku CEO Samsan Tech yang kebingungan pun akhirnya meminta pendapat dari Ji Pyeong. untuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini. 

"Mustahil untuk melawan perusahaan 2STO. Mereka jauh lebih besar dan kontraknya tak bermasalah. Jika tak bisa mengalahkan musuhmu, jadilah pasukannya. Itu yang harus kau lakukan", nasehat Ji Pyeong.

Tangkapan Layar. via TvN
Tangkapan Layar. via TvN
Tangkapan Layar. via TvN
Tangkapan Layar. via TvN

"Mengakomodasi: menyerahkan tuntutan kepada pihak lain."

Manajemen konflik yang dilakukan Dal Mi adalah mengakomodasi, di mana ia mendengarkan masukan dari pihak lain (Ji Pyeong), sehingga jalan keluar dapat dicari. Pada akhirnya, Dal Mi memutuskan untuk tidak menuntut 2STO dan memenuhi permintaan 2STO untuk mengambil pengembang Samsan Tech saja.

Bersaing

Pada episode 11, Sand Box mengadakan Hari Demo di mana perusahaan rintisan harus mempresentasikan  model bisnis untuk menarik investor. 

Pada Hari Demo ini, Samsan Tech yang dipimpin oleh Dal Mi dan In Jae Company yang dipimpin oleh kakak Dal Mi bersaing berat, dikarenakan proyek keduanya sama-sama terkait kecerdasan buatan. Apalagi, kakak beradik ini memiliki konflik keluarga sebelumnya. 

Pada akhirnya, perusahaan rintisan Dalmi dan kawan-kawanlah yang berhasil menang di Hari Demo dan mendapatkan suntikan dana 50 juta won.

Tangkapan Layar. via TvN
Tangkapan Layar. via TvN

"Bersaing: situasi yang akan menunjukkan adanya salah satu pihak yang mengalami kemenangan atau kekalahan."

Manajemen konflik yang dilakukan Dalmi dan kakaknya adalah bersaing, di mana keduanya berlomba-lomba memenangkan presentasi di Hari Demo. Samsan Tech yang dipimpin Dalmi merupakan pihak yang mengalami kemenangan. Sebaliknya, In Jae Company yang dipimpin oleh kakak Dal Mi mengalami kekalahan.

Kolaborasi

Pada episode 8, Dalmi dan Do San datang ke Morning Group untuk menawarkan proposal ide bisnis dari teknologi yang mereka miliki. Namun, Wo Do Jung yang merupakan CEO dari Morning Group, menghina Dal Mi. Do San yang tidak bisa menyembunyikan kemarahannya lantas melempar papan nama Won Do Jung hingga pecah. 

Masalah pun muncul ketika Won Do Jung ingin mempersulit Do San dengan rekaman CCTV di ruangannya. Ia ingin menuntut Do San atas penyerangannya.

Di saat yang bersamaan, Dal Mi mendatangi Won Do Jung dengan membawa rekaman suara yang menunjukkan pemerasan Won Do Jung terhadap perusahaan rintisan. 

Dal Mi pun menawarkan win-win solution, yakni Dal Mi tidak akan menyebarluaskan rekaman yang bisa merusak nama baik Won Do Jung tersebut. Sebagai gantinya, Won Do Jung harus mendukung ide bisnis Samsan Tech yang dipimpin Dal Mi, serta mencabut keinginan untuk menuntut Do San.

Tangkapan Layar. via TvN
Tangkapan Layar. via TvN

"Kolaborasi: pihak-pihak yang terlibat konflik lebih mengutamakan solusi yang saling menguntungkan."

Manajemen konflik yang dilakukan Dal Mi adalah kolaborasi, di mana Dal Mi menawarkan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Nama baik Won Do Jung tidak akan rusak, sedangkan tuntutan terhadap Do San akan dibatalkan serta ide bisnis Samsan Tech akan didukung oleh perusahaan Morning Group milik Won Do Jung.

Kompromi

Pada episode 12, perusahaan 2STO mengakuisisi Samsan Tech dan memutuskan untuk membawa pengembang Samsan Tech ke Amerika, salah satunya Nam Do San. 

Perusahaan 2STO juga mengatakan tidak bisa mengembangkan proyek NoonGil milik Samsan Tech, sebuah proyek kecerdasan buatan yang membantu tunanetra. 

NoonGil sangat berarti bagi Do San, karena proyek tersebut awalnya diciptakan untuk membantu nenek Dalmi yang penglihatannya semakin memburuk. Hal ini menjadi salah satu alasan Do San tidak ingin pergi ke Amerika untuk bekerja dengan 2STO. 

Akhirnya, Do San pun mendatangi ruang kerja Alex, perwakilan dari 2STO untuk membicarakan kelanjutan proyek NoonGil. Do San berkata bahwa ia akan berangkat ke Amerika, namun ia memiliki satu permintaan, yakni proyek NoonGil harus tetap dilanjutkan.

Tangkapan Layar. via TvN
Tangkapan Layar. via TvN

"Kompromi: pihak yang terlibat konflik menghindari konflik jangka panjang sehingga mencari solusi secara kolaboratif akan tetapi tetap ada persaingan."

Manajemen konflik yang dilakukan Do San adalah kompromi, di mana ia mencari solusi secara kolaboratif terkait permasalahannya dengan perusahaan 2STO. Ia akan tetap berangkat ke Amerika bersama 2STO, namun dengan satu permintaan, yakni proyek NoonGil tetap dijalankan.

Itulah beberapa cara mengatasi konflik ala drama korea Start-Up. Dalam setiap hubungan yang kita jalin, baik hubungan pribadi maupun kerja, pasti akan selalu mengalami konflik. 

Konflik yang muncul itu dapat memberikan dampak positif atau negatif, tergantung cara penyelesaian yang kita ambil. Oleh karena itu, kita harus memahami cara kelompok lain memandang konflik, juga cara memanjemen konflik sehingga konflik yang terjadi dapat terselesaikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Wartini, S. (2015). Strategi manajemen konflik sebagai upaya meningkatkan kinerja teamwork tenaga kependidikan. Jurnal Manajemen dan Organisasi, 6(1), 65-73. Diambil dari media.neliti.com 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun