Mohon tunggu...
igha devira
igha devira Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya bercita cita besar dan pendirian yang kuat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menurunnya Angka Pernikahan di Indonesia Tahun 2024

11 Juni 2024   18:10 Diperbarui: 11 Juni 2024   18:36 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PEMBAHASAN

Angka Pernikahan

            Banyak orang ingin menikah karna ingin hidup bahagia bersama dengan pujaan hati, dan dari pandangan agama islam ada yang disebut dengan menyempurnakan ibadah saat kita menikah serta keinginan untuk menjadi orang tua (Universitas Islam Indonesia,2020)

            Tapi lama kelamaan kenapa angka pernikahan di Indonesia menurun secara derastis? Melansir dari laman resmi Universitas Airlangga (Unair), mengutip data dari Badan Pusat Statistik 2024, beberapa daerah mengalami fenomena menurunnya pernikahan ini. DKI Jakarta sekitar 4.000. Untuk Jawa Barat mengalami penurunan sebanyak 29.000. Kondisi yang sama juga terjadi di wilayah Jawa Tengah dengan angka 21.000 dan Jawa Timur 13.000 (UNAIR)

            Berdasarkan data dari BPS menjelaskan bahwa jumlah pernikahan di Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 1.577.255. Dibandingkan dengan tahun 2022, angka tersebut turun sebanyak 128.000. Sedangkan angka pernikahan Indonesia dalam satu dekade terakhir turun sebanyak 28,63 persen.

Penyebab  Menurunnya Pernikahan

            Penyebab menurunnya angka pernikahan ini sendiri menjadi perhatian publik, beberapa peneiliti dan juga dosen besar pun ikut menyoroti dan menanggapi soal ini, beberapa di antaranya, Peneliti dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, Merry Sri mengatakan membaiknya ekonomi dan banyaknnya fasilitas Pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi menurunnya pernikahan sekarang ini

            "Tingkat ekonomi kita membaik, sekarang sudah masuk kelas menengah, bukan kelas bawah. Seiring dengan itu, berbagai fasilitas semakin tersedia. Sekolah misalnya, sekarang sudah jauh lebih banyak dibandingkan dengan dulu."  (Merry,2024)

            Karna Pendidikan dan juga ekonomi sekarang yang memadai, orang berlomba-lomba untuk berinfestasi pada Pendidikan yang di percaya akan dibawa hingga mati, jadi di zaman ini juga banyak lapangan pekerjaan yang lebih terbuka termasuk bagi Perempuan, sehingga membuat pemikiran berbeda dengan yang dahulu, yang mengatakan bahwa standar menikah adalah di umur 25 jika belum menikah lama-lama akan jadi perawan tua, Wanita saat ini tidak lagi memikirkan tentang standar pendahulu seperti itu, mereka fokus pada apa yang ingin mereka raih dan yang mereka cita-citakan

            Mereka yang berfikir menikah tidaklah penting tentunya pernah juga menginginkan menjadi orang tua yang baik dan rumah tangga yang indah, tetapi mereka bisa jadi memiliki alasan personal karna trauma masalalu yang pedih dikeluarga dan juga KDRT dialami. Mereka menarik batas dalam untuk Impian membangun rumah tangga rukun, karna takut akan menjadi pengaruh buruk yang memikirkan bisa saja mereka seperti itu di keluarga kecilnya kelak.

            Hal ini juga berpengaruh kepada menurunnya angka pernikahan saat ini, selanjutnya adalah karna faktor tingginya angka perceraian yang ada bisa mempengaruhi penurunan pernikahan, selanjutnya dari Prof Bagong juga menjelaskan penyebab lainnya ialah sedikitnya angka laki-laki yang dalam kondisi mapan, ia berpendapat karna pekerjaan saat ini yang sulit dicari. (Prof Bagong, UNAIR)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun