Mohon tunggu...
Devi permata sari Sitompul
Devi permata sari Sitompul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pejuang toga

Mahasiswa universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah "Anak Perantau Pejuang Toga"

9 November 2021   02:00 Diperbarui: 10 November 2021   06:29 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perginya seseorang dari asal dimana ia tumbuh besar ke wilayah lain untuk menjalani kehidupan atau mencari pengalaman, yang biasa kita sebut dengan merantau ialah sebuah tindakan satu langkah lebih maju dibandingkan orang-orang yang menetap di daerahnya. Perjuangan hidup di kota orang bukanlah sebuah tindakan yang dapat diambil oleh semua orang. Oleh karena itu tak sedikit dari mereka berbangga hati dengan julukan anak perantau. 

Kamu siap pergi merantau maka dengan secara tidak langsung kamu siap mengambil risiko dengan tanggung jawab yang akan kamu pikul dengan sendirinya. Memutuskan pilihan untuk keluar dari zona nyaman memang merupakan tantangan khusus untuk diri pribadi, akan tetapi untuk melalui hidup diperantauan akan mengajarkan kamu arti sesungguhnya bahwa hidup ini butuh tekad dan semangat yang kuat.

Susah dan senang akan kamu alami ketika kamu sudah merantau ditanah orang dan akan ada banyak hal yang membuatmu merasakan bahwa hidup ini sangatlah berarti. Kamu akan akrab merasakan kesepian, kesendirian, kerinduan dan bahkan ketika semua itu tidak terbendung lagi maka kamu akan menangis. Yang menjadi problematika utama orang perantau ialah kerinduan yang sangat mendalam yang dirasakannya. Bahkan ketika rindu itu sedang melanda dan ketika kamu tidak bisa bercerita kepada siapapun maka sedih yang teramat dalam akan kamu rasakan. Sejujurnya kesedihan terberat yang ada di hati anak perantau adalah ketika jauh dari ibunya. 

Namun dilubuk hatinya pula, anak rantau percaya bahwa orang yang akan dia bahagiakan selain ibunya adalah ayahnya. Karena tangis dan pengorbanan yang begitu besar yang telah dirasakan oleh anak perantau banyak dari mereka yang menjadikan ini sebagai pacuan untuk sukses dengan impian dan tujuan dasar ia merantau.

Merantau mengajarkan kamu untuk tetap bertahan bersama tekat yang kuat dengan pendirian yang kokoh, dengan itu juga akan membuatmu memastikan bahwa keringat yang kamu keluarkan adalah bukti dari perjuanganmu. Air mata, keringat, dan tenaga akan terbalaskan dengan kesuksesan yang kamu harapkan. Hidup yang mengharuskanmu untuk hemat, permasalahan yang kamu selesaikan dengan buah pikiranmu sendiri, mental yang lebih tangguh yang kamu miliki, kehilangan momentum hari raya besar bersama keluarga, terganggunya kesehatanmu, itu semua merupakan bagian dari perjuangan anak perantau. 

Akan tetapi kesedihan dan kesendirian yang dirasakan anak perantau akan tergantikan apabila kamu melakukan kegiatan produktif baik di lingkup perkuliahan maupun pekerjaan. Karena tak bisa dipungkiri bahwa aktivitas-aktivitas yang kamu pilih sebagai pelengkap di keseharian kamu sangat membantu perkembangan diri anak perantau. Dan terakhir yang tidak boleh dilupakan oleh anak perantau adalah tetap menjaga dan menstabilkan ruhiyahnya sehingga tetap terus berdoa dan mendoakan keluarga nan jauh disana.

Sajak dariku....

Pengorbananku adalah tekadku

Langkahku adalah ikhtiarku

Impianku adalah cita-citaku

Kuyakin apa yang kugapai akan membahagiakanmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun