Mohon tunggu...
Devi permata sari Sitompul
Devi permata sari Sitompul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pejuang toga

Mahasiswa universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah "Anak Perantau Pejuang Toga"

9 November 2021   02:00 Diperbarui: 10 November 2021   06:29 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Uang saku

Disini menjadi kendala yang paling utama bagi anak kuliahan, karena kurang biasa menghemat uang belanja. Uang saku yang biasanya dikirim bulanan dalam sekejab habis tepat sebelum waktunya. Misalnya biaya tak terduga seperti fotokopi, uang pulsa, hutang ke teman, atau uang yang dikirim sengaja dihabiskan seperti untuk jalan-jalan, makan-makan dan sebagainya.

 

4. Aktivitas kuliah

Sebenarnya menjadi mahasiswa kita sangat membutuhkan aktivitas diluar kampus karena ilmu yang diberikan dikampus hanya setengah dan setengahnya lagi kita harus mencarinya sendiri. Ya tergantung kita bagaimana cara mencarinya, misalnya seperti masuk ke Unit Kegiatan Mahasiwa (UKM) yang ada dikampus, karena disitu gudang ilmu semua, dan kita langsung mempraktekkan nya langsung di luar. Tapi banyak mahasiswa hanya menjadi mahasiswa dengan gelar 3K (Kost, kantin, kampus).

Banyak yang beranggapan dengan banyaknya Aktivitas diluar kampus menjadi kuliah lama selesai ataupun sebagainya. Tapi banyak buktinya orang-orang yang berorganisasi lebih cepat selesai, dan berprestasi lagi.

5. Kerinduan

Menjadi seorang anak rantau setiap saat saya selalu teringat dan rindu akan orang tua, sanak saudara dan kampung halaman. Meskipun sering menghibur diri dengan berbagai cara masih saja teringat akan mereka yang berada disana. Namun berkat teknologi yang serba canggih saat ini, semuanya begitu mudah, walaupun jarak yang beratus-ratus kilometer jauhnya, saya begitu mudah tersambung dengan mereka,. Namun rasa rindu tetap ada pada seorang anak perantau seperti saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun