Kontribusi Masyarakat dalam Menjaga Keseimbangan dan Stabilisasi Pendidikan dimasa Pandemi
Sejak 2019 lalu, banyak negara diserang oleh sebuah virus yang diberi julukan covid-19 atau sering kita kenal sebagai corona. Sudah kita ketahui bahwa Virus covid-19 tidak hanya hampir melumpuhkan sector ekonomi, tetapi juga di sector pendidikan. Virus ini telah menewaskan puluhan hingga ratusan jiwa penduduk Indonesia. Masyarakat Indonesia dilanda kekhawatiran sejak merebaknya virus covid-19 ini, tidak menyangka bahwa yang semula hanya mendengar di siaran berita luar negeri menjadi ikut merasakan bagaimana dampak dari adanya covid-19.
Dalam siaran pers tanggal 24 Maret 2020, Mendikbud Nadiem Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19). Salah satu pokok dari isi edaran tersebut adalah pembatalan pelaksanaan Ujian Nasional di tingkat SMK maupun Ujian Sekolah di tingkat SMA. Kegiatan ujian di Sekolah Dasar pun ditiadakan. Hal tersebut dilakukan agar virus ini tidak menyerang kaum pelajar dan juga mempersempit penyebaran.
Sejak siaran pers tersebut, sistem pendidikan di Indonesia banyak mengalami perubahan, yang semula hanya pembatalan Ujian Nasional di tingkat SD,SMP,dan SMA hingga menjadikan sistem pembelajaran di Indonesia menggunakan metode dalam jaringan (daring). Hal ini dikarenakan untuk menekan dari meningkatnya kasus covid-19 di Indonesia, agar anak-anak tidak terkena dampak dari adanya virus ini. Proses pembelajaran daring tersebut masih berlangsung hingga akhir tahun 2021 ini, mengingat pertengahan tahun 2021 ini angka kasus terpapar covid-19 sangat meningkat tajam. Untuk itu pemerintah tidak ingin mengambil resiko yang lebih besar dalam dunia pendidikan.
Dari adanya fenomena sosial tersebut, saya ingin membahas lebih lanjut mengenai sistem pendidikan Indonesia dimasa pandemic covid-19 melalui pemikiran-pemikiran Emile Durkheim, Untuk melihat bagaimana realitas pendidikan saat ini dalam pandangan sosiologi.
      Pendidikan merupakan elemen penting bagi kehidupan manusia di dalam masyarakat. Kebertahanan dan kemajuan manusia dibelahan negara manapun ditentukan oleh ketersediaan pendidikan yang direncanakan secara matang bagi masyarakatnya, sehingga pendidikan dan masyarakat berjalan searah dengan kebutuhan dan tantangan zaman. Pada hakikatnya pendidikan merupakan usaha yang melekat pada manusia dalam melalukan produksi dan reproduksi pengetahuan.
      Tantangan zaman pada saat ini dalam hal pendidikan adalah adanya virus covid-19. Virus ini bisa menyebar hingga sampai ke Indonesia karena adanya globalisasi dan modernitas yang ada di dunia. Dengan adanya fakta sosial seperti itu, diperlukan sosialisasi kepada masyarakat. Bahwa saat ini terjadi perubahan sistem pendidikan di Indonesia, demi menyelamatkan mereka dari bahayanya virus covid-19.
      Dalam dunia pendidikan era pandemic seperti ini, banyak sistem di dalamnya yang mengalami perubahan. Yang semula berfungsi atau berjalan dengan baik, menjadi berhenti atau aksesnya menjadi terbatas. Hal ini berkaitan dengan teori struktual fungsional. Perspektif struktual fungsionalis di dasarkan pada Sebagian besar karya-karya Herbert Spencer, Emile Durkheim, Taclot Parsons, dan Robert K. Merton. Menurut fungsionalisme, masyarakat adalah suatu sistem dan bagian yang saling berhubungan dan bekerja secara harmonis untuk menjaga keadaan keseimbangan dan keseimbangan seluruh sistem sosial.
      Perspektif ini juga menekankan keterkaitan masyarakat dengan berfokus pada bagaimana setiap bagian memengaruhi dan dapat di pengaruhi oleh orang lain. Kalangan fungsionalis menggunakan istilah fungsional dan disfungsional untuk menggambarkan efek dari unsur-unsur sosial di masyarakat. Elemen masyarakat yang fungsional jika mereka berkontribusi pada stabilitas sosial dan disfungsional jika mereka mengganggu stabilitas sosial (Hidayat:78:2014). Lalu bagaimana kaitan teori struktual fungsional dengan pendidikan disaat pandemic seperti ini?
      Pendidikan dalam Teori Struktual Fungsional merupakan suatu integrasi antara pendidikan dan masyarakat. Dalam hubungan ini terlihat bahwa masyarakat memengaruhi pendidikan, dan begitupun sebaliknya pendidikan memengaruhi masyarakat. Kedua aspek tersebut akan terus dan selalu berhubungan satu sama lain. demi kestabilan dalam sistem kehidupan masyarakat. karena setiap individu perlu ilmu untuk menjalankan kehidupannya, dan ilmu pun perlu seseorang untuk di kembangkan.Â
      Dalam perspektif structural fungsional, masyarakat merupakan suatu sistem dari bagian- bagian yang mepunyai hubungan satu dengan yang lain. Hubungan dalam masyarakat bersifat timbal balik atau bersifat symbiosis mutualisme. Hakikatnya manusia adalah mahkluk sosial, yang saling membutuhkan dan saling bergantung, serta saling menguntungkan.
      Bisa di simpulkan, bahwa pendidikan dan masyarakat kaitannya sangat erat. Keduanya saling memengaruhi. Seperti era pandemic seperti ini, masyarakat yang membawa virus di sekitar lingkungan kita berdampak pada kegiatan belajar mengajar di sekolah yang akhirnya hingga saat ini sekolah menjadi disfungsi yang semula adalah tempat untuk kegiatan belajar mengajar, tetapi sekarang tempat kegiatan belajar mengajar tersebut dilakukan secara online atau dalam jaringan (daring).
      Jika masyarakat tidak melakukan sebuah usaha atau kontribusi untuk menjaga keseimbangan keadaan saat pandemic seperti ini akan berefek pada stabilisasi sosial dalam dunia pendidikan. Usia produktif yang seharusnya mengenyam pendidikan di bangku sekolah menjadi tidak bisa merasakan hak mereka untuk mendapatkan ilmu pengajaran.
      Untuk itu saat ini, pihak instansi pendidikan dan masyarakat harus saling berhubungan bekerja dengan harmonis. Peran orangtua dirumah dalam memantau anaknya dalam kegiatan belajar dengan sistem daring seperti ini harus dilakukan dengan extra.
      Menurut Dreeben di sekolah seorang anak harus belajar untuk mandiri. Kalau dirumah seorang anak dapat mengharapkan bantuan otangtuanya dalam melaksanakan berbagai pekerjaan, maka disekolah Sebagian besar tugas sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab. Ketergantungan pada orangtua yang dijumpai di rumah tidak terdapat di sekolah. Kerjasama dalam kelas hanya dibenarkan bila tidak melibatkan penipuan atau kecurangan (Sunarto:24:1993). Seperti yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, banyak siswa maupun siswi yang belajar secara online sangat intens dalam melakukan kecurangan mengerjakan tugas.  Bahkan dalam pengerjaan ujian pun mereka akan lebih leluasa. Guru juga tidak bisa memantau bagaimana para muridnya mengerjakan tugas mereka.Â
      Dari pandangan tersebut kita dapat melihat bahwa sekolah merupakan suatu jenjang peralihan antara keluarga dan masyarakat. Dimasa pandemic seperti ini, keluarga khususnya orangtua harus mengambil peran double selain sebagai orangtua harus menjadi guru yang bijak di rumah. Dalam pemikiran teori strukturak fungsional oleh Durkheim, Lembaga pendidikan dipahami sebagai saluran transmisi nilai, norma, dan keberlangsungan pembagian kerja melalui kurikulum, sekolah, guru, dan siswa. Pandangan ini menekankan pada fungsi Lembaga pendidikan sebagai sarana untuk menjaga keseimbangan dan harmonisasi kehidupan.
      Jika di simpulkan melalui perspektif teori strukturak fungsional, masyarakat melakukan kontribusi terhadap perubahan tatanan sistem pendidikan di Indonesia. Hal tersebut dilakukan demi menjaga keseimbangan sistem yang ada di masyarakat. Sector pendidikan harus tetap berjalan demi mencerdaskan generasi muda. Jika masyarakat tidak memiliki rasa peduli, maka pendidikan Indonesia akan di ambang kehancuran yang disebabkan oleh rakyatnya sendiri. Kita tidak boleh egois menyalahkan salah satu pihak, tetapi harus saling mendukung dengan berkontribusi dalam suatu kegiatan. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa Lembaga pendidikan adalag sarana untuk menjaga keseimbangan dan harmonisasi kehidupan. Untuk itu kita harus menjaga tatanan pendidikan itu sendiri. Agar kehidupan yang kita jalani berjalan dengan semestinya.
Daftar Pustaka
Jurnal :
Juwita Rahmi,dkk. Meta Analisis : Perkembangan Teori Struktual  Fungsional dalam sosiologi pendidikan. 2020.
Prasetya, Andina, dkk. Perubahan Sosial Masyarakat dalam Perspektif Sosiologi Talcott Parsons di Era New Normal. 2021.
Fr. Matly, Charles. komparatif teori solidaritas Emile Durkheim dan Covid-19. 2020.
Buku :Â
Hidayat, Rakhmat. 2014. Sosiologi Pendidikan Emile Durkheim. PT Raja Grafindo Persada.
Sunarto, Kamanto.1993. Pengatar Sosiologi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Siswanto Achmad, dkk. 2021. Sosiologi Pendidikan. Laboratorium Pendidikan Sosiologi UNJ.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H