Mohon tunggu...
Devi Nuraeni
Devi Nuraeni Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta 2020

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sistem Pendidikan di Indonesia pada Masa Pandemi

29 Juni 2021   19:32 Diperbarui: 29 Juni 2021   19:44 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para mahasiswa pun merasakan hal yang sama, menjadi mahasiswa baru di sebuah perguruan tinggi dimasa pandemi. Mereka yang semula seorang siswa lalu berubah menjadi mahasiswa, tentu memiliki banyak ekspektasi tentang bagaimana rasanya duduk dibangku perkuliahan. Namun ekspektasi-ekspektasi tersebut bisa dikatakan ada yang tertunda dan ada yang terlaksana karena adanya virus covid-19 ini.

Mahasiswa tingkat akhir yang seharusnya bisa mendapat bimbingan dosen secara langsung, kini hanya bisa melalui situs online. Tak hanya itu, pelaksanaan sidang skiripsi hingga wisuda kelulusan pun dilaksanakan secara daring. Penantian Panjang serta euphoria yang dirasakan pun akan terasa sangat berbeda.

Masa pembelajaran daring ini  menuntut para siswa dan mahasiswa untuk lebih kreatif dalam mengerjakan tugas. Misalnya dengan membuat video pembelajaran yang di unggah ke situs online untuk edukasi. Para siswa dan mahasiswa juga lebih bisa menggunakan teknologi dengan baik dan benar, lalu membuat mereka mempunyai kemampuan lainnya selain dalam aktivitas belajar-mengajar.

Pembelajaran daring memberikan dampak bagi pengguna sistem ini. Dampak yang diberikan bisa berupa :

  • Dampak positif
    pembelajaran ini bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun, tergantung jadwal yang diberikan dan disepakati oleh guru/dosen dengan siswanya. Selain itu, membuat para siswa semakin paham bagaimana penggunaan teknologi yang baik dan benar terutama untuk bidang pendidikan.

  • Dampak Negatif
    pembelajaran daring memerlukan jaringan internet. Untuk daerah pelosok tentu hal ini menjadi sebuah kesulitan untuk mengakses materi pembelajaran yang diberikan dan membuat aktivitas pembelajaran tidak maksimal. Selain itu, penggunaan internet pasti memerlukan kuota. Untuk Sebagian masyarakat hal tersebut pasti menjadi salah satu hal yang harus ditanggung sendiri, belum lagi jika pemakaiannya banyak dan beragam. Pasti memerlukan kuota yang lebih besar.

Dari adanya dampak positif dan negative tersebut menuai pro dan kontra dari kalangan masyarakat. Banyak yang setuju dengan sistem daring ini, dan tidak sedikit juga yang menentangnya. Masyarakat yang menentang biasanya kalangan orangtua yang merasa kewalahan untuk memberi pemahaman kepada anaknya. Terlebih lagi dalam satu keluarga bisa saja mempunyai anak lebih dari satu, hal tersebut pasti akan sangat merepotkan. Namun dengan daring seperti ini, bisa lebih mendekatkan rasa kekeluargaan dengan saling membantu satu sama lain.

Kita sebagai generasi muda harus bisa menyikapi masa ini dengan pemahaman yang benar. Menggunakan teknologi sebaik mungkin untuk keperluan belajar, mengasah pola pikir dengan mencoba hal-hal baru yang lebih bermanfaat, mengubah sikap dan perilaku dalam menanggapi menjadi lebih baik. Pada akhirnya, setiap individu pasti dituntut untuk bisa menerima perubahan baik yang terencana maupun tidak terencana seperti saat ini.

Referensi :

http://iainkendari.ac.id/content/detail/dinamika_pembelajaran_daring_pada_masa_pandemi_covid

https://www.stit-alkifayahriau.ac.id/dilema-pelaksanaan-pembelajaran-daring-dalam-masa-pandemi/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun