Mohon tunggu...
Devin Richardo
Devin Richardo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mungkinkah Bakteri Punah?

24 Agustus 2018   20:11 Diperbarui: 24 Agustus 2018   21:09 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kita sering tidak menyadari bahwa di dunia ini ada mahluk-mahluk yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, setidaknya kita membutuhkan alat untuk melihatnya seperti mikroskop misal, mahluk itu adalah mahluk hidup bersel tunggal yang sudah menghuni bumi sebelum dinosaurus sampai sekarang, mereka tersebar di seluruh dunia di laut atau di darat di puncak, gunung, sungai, rawa, danau, sawah, dan lain-lain, bahkan hidup di dalam tubuh kita contohnya bakteri e coli yang merupakan bakteri yang menguntungkan bagi manusia, 

salah satu kegunaannya adalah membusukkan makanan, tidak bisa kita bayangkan jika tidak ada e coli ditubuh kita apa yang akan terjadi terhadap makanan yang kita makan. Biasanya jika mendengar kata bakteri pasti kita langsung terhubung dengn tempat kotor atau yang bau dan kawan-kawannya yang kurang enak dilihat dan dibau. Tapi ada benarnya juga karena bakteri itu memang identik dengan hal hal kotor seperti itu.

          Kita pasti juga pasti pernah berpikir untuk menghindari bakteri agar kalau bisa tidak bersentuhan dengan kita tapi pasti hal ini tidak dapat direalisasikan karena jumlahnya yang sangat banyak, bahkan dalam sekali sentuhan bisa sangat banyak bakteri yang menempel pada diri kita, seperti yang kita ketahui iklan-iklan sabun contohnya dettol, dalam iklannya sabun dettol mengatakan bahwa ibu-ibu khawatir karena anak-anak nya bermain kotor yang artinya mereka bersentuhan dengan dettol tetapi dengan menggunakan dettol anak-anak dapat bermain kotor tanpa harus khawatir dengan bakteri/kuman yang ada pada tempat bermain anak-anak, sebenarnya saya kurang setuju dengan iklan dettol ini karena kurang masuk akal, karena untuk menghindari sentuhan bakteri, satu-satunya adalah dengan menggunakan pelindung seperti baju atau lainnya agar tidak bersentuhan langsung.

          Karena sulit untuk dihindari pasti juga terlintas untuk pada pikiran kita untuk memusnahkannya dari muka bumi, tapi sayangnya kita hampir lupa bahwa sebenarnya manusia dan bakteri itu sama-sama terbuat dari sel, bedanya adalah selnya manusia adalah sel eukariotik sedangkan bakteri sel prokariotik, sebelum berbicara lebih lanjut ada baiknya jika kita mengenal bakteri terlebih dahulu, Pernahkah kalian berpikir bahwa di dalam tubuh kita ini terdapat berjuta-juta bakteri yang bersimbiosis mutualisme, parasitisme, ataupun saprofit dengan tubuh kita? Bakteri dapat kita jumpai di berbagai tempat. Di tubuh kita misalnya, bakteri terdapat di permukaan kulit, dalam sistem pencernaan, dalam kotoran gigi yang membusuk, ataupun di kulit kepala kita.

Tubuh bakteri yang sangat kecil dan cara hidup yang beraneka ragam memungkinkan bakteri untuk hidup di mana saja sehingga bakteri dapat ditemukan di mana-mana, misalnya, di dalam tanah, dalam air, dalam sisa-sisa makhluk hidup, dalam tubuh manusia, bahkan dalam sebutir debu. Luasnya distribusi bakteri ini menyebabkan bakteri sering disebut juga dengan kosmopolit.

Pada umumnya, bakteri bersifat heterotrof dan dapat hidup sebagai saprofit atau parasit. Ada juga bakteri yang dapat membuat makanan sendiri yang disebut bakteri autotrof. Struktur Bakteri

         

Secara struktural, bakteri tersusun atas kapsul,Pengertian Bakteri, Ciri-ciri, Klasifikasi, dan Contoh/Peranandinding sel, membran sel, sitoplasma, materi genetik, ribosom, bulu cambuk, dan plasmid seperti pada gambar berikutini.

A. Kapsul
Kapsul adalah selubung pelindung bakteri yang tersusun atas polisakarida. Kapsul terletak di luar dinding sel. Hanya bakteri bersifat patogen yang mempunyai kapsul. Fungsi kapsul adalah untuk melindungi diri dari kekeringan dan mempertahankan diri dari antitoksin yang dihasilkan oleh sel inang.

B. Dinding Sel

Dinding sel bakteri tersusun atas protein yang berikatan dengan polisakarida(Peptidoglikan). Dinding sel terletak di luar membran sel. Adanya dinding sel menyebabkan bentuk bakteri menjadi tetap. Dinding sel berfungsi untuk melindungi sel bakteri terhadap lingkungannya.

C. Membran Sel
Membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein(Fosfollpid).
Membran sel bersifat semipermeabel. Membran sel mengandung enzim respirasi. Fungsinya adalah untuk membungkus plasma dan mengatur pertukaran mineral dari sel dan ke luar sel.

D. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan yang terdapat di dalam sel. Sitoplasma tersusun atas koloid yang mengandung berbagai molekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein, dan mineral. Sitoplasma merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme.

E. Bulu Cambuk (Flagel)
Flagel adalah alat gerak pada bakteri sehingga membantu bakteri untuk mendekati makanan atau menjauh jika ada racun atau bahan kimia.

F. Materi Genetik
AND (Disebut juga DNA) bakteri tidak tersebar dalam sitoplasma, tetapi terdapat pada daerah tertentu yang disebut nukleoid. ADN berfungsi mengendalikan sintesis protein bakteri dan merupakan zat pembawa sifat.

G. Ribosom
Ribosom berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari protein, jika dilihat dari mikroskop, ribosom terlihat seperti struktur kecil yang melingkar.

H. Plasmid
Selain ADN, bakteri juga mempunyai plasmid. Plasmid mengandung gen-gen tertentu, misalnya gen patogen dan gen kebal antibiotik. Plasmid juga mampu memperbanyak diri. Dalam satu sel bakteri bisa terbentuk kurang lebih 20 Plasmid.

Reproduksi Bakteri

Cara bereproduksi bakteri bisa terjadi secara seksual melalui transduksi, transformasi, dan konjugasi atau secara aseksual dengan cara pembelahan biner/diri.

Secara Seksual

1. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik dengan perantaraan virus. Proses ini diawali dengan masuknya virus ke dalam bakteri. Kemudian virus akan berkembang biak sehingga menyebabkan sel bakteri yang dimasukinya mengalami pecah. Virus yang baru terbentuk akan berhamburan keluar dari sel bakteri.

2. Transformasi
Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik berupa AND atau gen dari bakteri satu ke bakteri lainnya yang sejenis dengan proses fisiologis yang kompleks.

3.Konjugasi
Konjugasi adalah perkawinan antara kedua sel kelamin. Sel kelamin jantan ditandai dengan adanya rambut halus (Fili) pada permukaan dinding sel yang dapat berikatan pada suatu tempat khusus di permukaan sel betina. Reproduksi secara konjugasi terjadi pada bakteri gram negatif seperti Escherichia coli, Salmonella sp., dan Pseudomonas sp..

Secara Aseksual

Perkembangbiakan secara aseksual bakteri adalah dengan cara membelah diri (Binary fission). Bakteri akan membelah menjadi 2 sel anakan, 2 menjadi 4, dan seterusnya. Pembelahan biner selesai setelah terbentuknya dinding sel. Dalam kondisi yang ideal, bakteri akan membelah diri dalam 15-25 menit.
Meskipun bakteri mampu berkembang biak secara cepat, pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh faktor suhu, sinar matahari, kelembapan, dan zat kimia. Suhu maksimal untuk pertumbuhan bakteri adalah 27C -- 30C. Bakteri bisa tumbuh dengan baik pada lingkungan yang lembab. Sinar matahari mampu merusak struktur materi genetik bakteri sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

Setelah kita ketahui lebih lanjut tentang bakteri, mari kita mulai masuk ke topik utama kita yaitu apakah bakteri bisa punah, seperti yang kita ketahui bahwa bakteri itu merupakan sel prokariotik, sel prokariotik sendiri sudah ada semenjak sebelum dinosaurus punah, ini sebenarnya lumayan membingungkan karena kita ketahui bahwa bakteri itu adalah sel prokariotik yang artinya organel-organel didalamnya hanyalah menyerupai bukan sebuah organel dengan fungsi sebenarnya tapi merupakan organel pengganti yang dapat melakukan tugas yang sama dengan organel yang tidak dimiliki, contoh pada sel hewan kita dapat menemukan nukleous tetapi pada sel prokariotik/bakteri ini kita tidak menemukan nukleolus, tapi bagaimana sel itu tetap dapat berthan hidup tanpa nukleolus?, jawabannya adalah karena sel prokariotik mempunyai pengganti nukleolus namanya nukleoid, nukleoid itu bukan nukleolus tapi nukleoid dapat menggantikan tugas nukleus dalam sel.

 Perlu kita ketahui bahwa organel yang menyerupai biasanya jauh lebih simple daripada yang kompleks, akhirnya timbul lagi pertanyaan bagaimana sel yang lebih simple dapat bertahan hidup atau lebih sulit untuk punah daripada sel yang kompleks, misalkan yang dekat dengan hidup kita boleh diambil contoh handphone misalnya bandingkan antara handphone jadul seperti nokia dengan smartphone yang canggih anggap, seperti yang kita ketahui bahwa smartphone yang canggih pastinya jauh lebih rumit dan kompleks baik dari bahan, rancangan, ataupun software nya. Manakah yang lebih rentan rusak, apakah nokia atau smartphone yang canggih, jawabannya sudah ketahui bahwa yang lebih rentan rusak adalah smartphone yang canggih, resiko yang ditanggung oleh handphone yang jauh leboh kompleks juga semakin besar juga semakin rentan untuk rusak. Hal ini juga berlaku bagi sel prokariotik dengan sel eukariotik, dari sini kita mendapatkan bahwa sel prokariotik yang lebih simple dapat bertahan atau dapat dikatakan lebih sulit untuk punah dan juga sel prokariotik lebih mudah menyesuaikan diri dengan alam karena selnya simple (karena organisme lebih simple maka proses hidupnya juga lebih simple atau sederhana)

Selain itu sel prokariotik mempunyai kemampuan khusus misalnya bakteri metanogen, bakteri halofilik, bakteri termofilik ataupun termoacidofilik yang dapat hidup pada lingkungan yang ekstrim misal panas tinggi, tanpa oksigen, ph asam dan kadar garam tinggi. Seperti yang kita ketahui bahwa sel eukariotik atau kita ambil contoh yang tidak asing manusia bisa mati karena tidak bisa adaptasi dengan ingkungan yang ekstrem, bukan tidak bisa beradaptasi tetapi punya batas tertentu dan batas itu tidak mencapai ekstrem, atau dengan kata lain kalah dengan adaptasi dari sel prokariotik (bakteri), dan yang terakhir tetapi juga penting adalah dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan paraseksual sehingga proses perkembangbiakannya dapat berlangsung lebih cepat sehingga dapat mempertahankan jenisnya agar tidak punah.

Jadi dalam artikel ini kita sudah mengerti alasan mengapa bakteri lebih sulit punah dibanding manusia atau hewan, tumbuhan (yang ber sel eukariotik) alasan terbesarnya adalah karena sel eukariotik mempunyai organisme yang lebih simple atau sederhana yang membuatnya memiliki proses hidup yang lebih simple dan sederhana, juga dengan lebih sederhana organisme sel prokariotik dapat bermutasi dan beradaptasi dengan lingkungan dengan lebih mudah (sel prokariotik tidak perlu khawatir dengan perubahan lingkungan), dan beberapa jenis dari sel prokariotik (bakteri) dapat hidup di lingkungan ekstrem (panas tinggi, tanpa oksigen, ph asam, dan kadar garam yang sangat tinggi) contohnya bakteri metanogen, bakteri halofilik, bakteri termofilik ataupun termoacidofilik, dan yang terakhir adalah bahwa sel prokariotik (bakteri) dapat berkembang biak dengan dua cara yaitu seksual dan aseksual, yang juga sangat berperan dalam berkembang biak dan mempertahankan kemampuan sehingga sulit untuk punah.

Daftar Pustaka

1. Clarapristiwari, 2016, Brainly, 2016

2. Antonius Kevin, 2018, Kapan Bakteri Akan Punah?, Kompasiana, halaman 2, 2018

3. Kirana Kalyanacitta, 2017, Apakah Bakteri Lebih Kuat daripada Kita?, Kompasiana, halaman 2, 2017

4. eReXTV, 2017, Iklan Sabun Dettol Jadilah Ibu Dettol, 2017, Youtube, 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun