Mohon tunggu...
Devin Arsy
Devin Arsy Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar/ mahasiswa

Main catur, belajar, volly, dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kebermanfaatan Revisi Kurikulum yang Mengembangkan Potensi Pelajar Merdeka Berprofil Budaya Pancasila

18 April 2023   12:53 Diperbarui: 18 April 2023   12:58 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

  • PENDAHULUAN

Kurikulum merupakan seperangkat peraturan yang berisi tujuan dan pedoman penyelenggaraan suatu kegiatan pembelajaran. Kurikulum merupakan suatu objek yang penting bagi dunia pendidikan. Suatu kurikulum diibaratkan bagaikan sebuah tulang bagi dunia pendidikan. Kurikulum yang dibuat diharapkan mampu menciptakan kualitas pelajar yang baik (good quality) bagi pengembangan karakter sumber daya manusia.

Sebuah kurikulum bisa diganti atau direvisi oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan. Di Indonesia sudah beberapa kali terjadi revisi dari sebuah kurikulum. Hal ini dilakukan karena seiring dengan perkembangan zaman dan metode pengajaran yang semakin modern. Setiap kurikulum pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Fakta tersebut juga dipengaruhi oleh arus perkembangan inovasi dan tantangan yang akan dihadapi dimasa depan.

Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi akibat bonus demografi. Bonus demografi adalah suatu kondisi pertumbuhan penduduk dengan tingginya angka kelahiran dan rendahnya angka kematian. Hal ini dibuktikan dari Indonesia yang mendominasi kurang lebih 40,9% jumlah penduduk ASEAN dan menjadi peringkat ke-5 dunia dengan jumlah penduduk terbanyak. Jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 275,77 juta jiwa (berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada pertengahan tahun 2022).

 Apakah bonus demografi memberikan keuntungan?. Secara teknis bonus demografi memang menghasilkan banyak penduduk usia produktif (terutama generasi muda). Akan tetapi, bonus demografi dapat menjadi beban nasional apabila banyak penduduk usia produktif yang tidak bisa bersaing karena kurangnya pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (hardskill and softskill). Hal ini menjadi salah satu pendorong pemerintah dan dunia pendidikan (selaku pelaksana) untuk melakukan inovasi kurikulum yang lebih luwes agar menyiapkan generasi muda, khususnya para pelajar. Mereka berharap mampu menciptakan bibit-bibit yang unggul dan memiliki kompetensi bersaing dimasa yang akan datang, baik di dalam lingkup domestik ataupun dikencah internasional.

  • ISI

PERLUNYA REVISI SEBUAH KURIKULUM YANG MERDEKA BELAJAR DAN BERKEMBANG KE ARAH YANG LEBIH BAIK

Sebenarnya perubahan (revisi) sebuah kurikulum yang jelas dan mengikuti perkembangan zaman bisa merubah konsep tatanan pendidikan ke arah yang lebih baik. Akan tetapi, perubahan kurikulum yang tidak jelas dan tidak terarah dapat menyebabkan merosotnya kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh pengamat sekaligus Direktur Pendidikan Vox Populy Institue Indonesia Indra Charismiadji. Beliau menyatakan bahwa program yang telah diberikan kepada peserta didik hanya begitu-gitu saja tapi hanya berganti nama. Beliau juga berpendapat bahwa tidak ada peningkatan mutu secara menyeluruh dan kemudian dilaksanakan dan dicontohkan dengan pergantian setiap menteri pendidikan.                                                                                                                                                          "Karena kita selalu melakukan hal yang sama dan berulang-ulang dan itu pasti ada kajiannya   dari Center Education Economic (lembaga kajian di Inggris) yang menunjukkan kalau Indonesia itu program pendidikannya disebut dengan Business As Usual With More Money," jelas Direktur Pendidikan Vox Populy Institue Indonesia Indra Charismiadji, Minggu (14/08/2022).

Menurut beliau wajar saja bila Programme for International Student Asessment (PISA) dan Economic Co-operation and Development (OECD) menilai sistem pendidikan Indonesia tidak ada kemajuan selama 20 tahun terakhir. Pendapat tersebut menjadi sebuah kritikan keras terhadap perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia. Perubahan kurikulum dinilai kurang efisien dan tidak berinovasi. Perubahan yang dilakukan juga terkesan bersifat semu sehingga saat ini diperlukan sebuah kurikulum yang bersifat terbuka dan lebih kepada pengembangan potensi dari generasi muda .

Oleh karena itu diciptakanlah sebuah kurikulum terbaru yang disebut Kurikulum Merdeka. Kemendikbudristek pada Bulan Februari 2022 yang lalu, resmi meluncurkan program Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka adalah sebuah program kurikulum dengan pembelajaran interaktuler yang dimana konten akan lebih optimal jika peserta didik memiliki  cukup waktu untuk mendalami konsep dan penguatan kompetensi keahlian yang dimiliki. Nantinya guru akan memliki kekuasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

 Pengembangan Kurikulum Merdeka juga lebih menekankan pada potensi (passion) yang dimiliki oleh generasi muda (pelajar). Kurikulum ini mengajarkan tentang pengembangan karakter dan nilai-nilai bangsa indonesia yang lebih mendalam. Pengembangan materi yang disajikan lebih fokus, sederhana, dan bermakna. Pembelajaran yang dilakukan lebih relevan dan interaktif karena memberikan kesempatan yang luas kepada pelajar untuk mengembangkan opini dan menyelesaikan masalah aktual yang sedang terjadi.

PERLUNYA RELASI MERDEKA BELAJAR DENGAN LINGKUNGAN DALAM MENDIDIK GENERASI MUDA

Generasi muda saat ini sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan arus globalisasi. Tidak sedikit pengaruh negatif lebih mendominasi dibandingkan dengan pengaruh positif dari perkembangan tersebut. Banyak dari generasi muda saat ini yang kurang peka terhadap  keadaan lingkungan di sekitarnya (terutama di lingkungan masyarakat dan sekolah). Mereka lebih bersikap cuek dan acuh tak acuh terhadap perkembangan masalah yang terjadi saat ini. Sebenarnya mereka juga berperan penting dalam menemukan pemecahan solusi dari permasalahan tersebut.

Mendikbudristek Indonesia Nadiem Anwar Makarim menekankaan peran generasi muda yang peka terhadap situasi dan tantangan yang dihadapai oleh lingkungan sekitar dimasa yang akan datang.

 "Sistem pendidikan kita harus beradaptasi dengan segala perubahan yang  telah, sedang dan akan terjadi. Jika tidak, kita akan semakin tertinggal," ujar Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dalam acara Indonesia Millenial and Gen-Z Summit 2022 (IMGS 2022) yang digelar IDN Times di Jakarta, Jumat (30/09/2022).

Lebih lanjutnya Pemerintah Indonesia telah mendorong dan memberikan kepedulian terhadap kemajuan generasi muda. Langkah awal yang dilakukan adalah peluncuran program Merdeka Belajar. Kurikulum Merdeka merupakan salah satu agenda dari program Merdeka Belajar berbasis objek dengan praktek dan penerapan minat serta bakat yang disertai penguatan karakter Budaya Pancasila. Para generasi muda khususnya pelajar diharapkan mampu mengembangkan potensi dan melakukan inovasi dimasa yang akan datang.

Selain itu diperlukan juga peran masyarakat dalam proses pendidikan generasi muda yang unggul dan berkualitas. Masyarakat perlu melakukan pemberdayaan dan pengembangan lingkungan belajar bagi para generasi muda. Masyarakat harus menjadi sebuah lingkungan pembelajaran merdeka yang positif dan aktif. Hal ini diharapkan karena masyarakat merupakan lingkup awal interaksi sosial yang penting selain lingkungan sekolah.

PENTINGNYA MERDEKA BELAJAR DENGAN PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Salah satu tujuan Kurikulum Merdeka adalah pengajaran yang mengutamakan penguatan berbudaya dan berkarakter Pancasila. Dalam peradaban yang modern ini tanpa disadari kemudahan teknologi bisa menciptakan kemajuan yang signifikan dalam aspek kehidupan manusia. Perkembangannya membawa dampak yang mengkhawatirkan terhadap pelajar apabila salah dalam menyikapi dan menggunakannya. Oleh karena itu dibutuhkan pembelajaran yang berbasis penguatan Kebudayaan Pancasila. Penguatan Kebudayaan Pancasila ini lebih berfokus pada nilai-nilai Budaya Bangsa Indonesia serta nilai postif dari kemajuan teknologi dan arus globalisasi.

Pilar-pilar utama Kebudayaan Indonesia seperti gotong-royong, ulet, tekun, nasionalisme dan patriotisme harus menyatu dengan jiwa pelajar. Dengan demikian selain mereka memiliki keterampilan, mereka juga tidak akan melupakan jati diri bangsanya. Hal ini perlu ditekankan agar generasi muda berprofil Pelajar Pancasila yang cinta kebudayaan dan nilai-nilai bangsa. Dengan demikian cita-cita luhur, perkembangan teknologi, dan metode pembelajaran dapat menjadi suatu kolaborasi untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia, khususnya para pelajar yang akan membangun Indonesia dimasa depan.

Mendikbudristek Indonesia Nadiem Anwar Makarim mengutarakan bahwa semangat gotong-royong dan kemampuan berkolaborasi dari semua pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka hingga 100 persen. Beliau juga menuturkan semangat gotong royong adalah nilai terpenting dalam mewujudkan profil Pelajar Pancasila.                                                                                                                                                    Profil Pelajar Pancasila merupakan tujuan besar dari program Merdeka Belajar.                                                                                                                                                           "Profil Pelajar Pancasila itu adalah tujuan besar Merdeka Belajar. Kurikulum Merdeka, Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, muaranya adalah pada menciptakan Pelajar Pancasila," kata Mendikbudristek Indonesia Nadiem Anwar Makarim saat menjadi guru tamu di SMP Negeri 5 Jakarta, Jumat (13/05/2022).

  • KESIMPULAN DAN SARAN.
  • KESIMPULAN:

Perubahan sebuah kurikulum yang mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan teknologi sangat diperlukan oleh pemerintah untuk membangun generasi muda, khususnya para pelajar agar menjadi bibit unggul dimasa yang akan datang. Menciptakan generasi muda yang unggul merupakan bagian dari salah satu program Merdeka Belajar yaitu Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka adalah suatu bentuk inovasi kurikulum yang lebih menekankan pada pengembangan potensi dan minat yang dimiliki oleh generasi muda. Mereka lebih diarahkan untuk melakukan inovasi dan proyek pemecahan sebuah opini dan masalah aktual di lingkungan sekitar. Metode Pembelajaran Kurikulum Merdeka juga mengutamakan pengembangan nilai karakter merdeka berbudaya Pancasila. Budaya Pancasila sangat memiliki peran penting dalam menciptakan generasi muda yang unggul. Semangat gotong-royong, tekun, ulet, nasionalisme, dan patriotisme sangat diperlukan untuk menciptakan karakter pelajar yang siap menghadapi kemajuan teknologi dan globalisasi.

  • SARAN:

Penyelenggaraan salah satu program Merdeka Belajar, yaitu Kurikulum Merdeka sangat memiliki peran yang penting bagi tantanan pendidikan di Indonesia. Penyelenggaraannya harus sesuai dan tidak boleh menyimpang dari aturan. Seluruh komponen yan terkait di dalam program tersebut harus memiliiki peran yang aktif dalam mempersiapkan generasi muda. Pengembangannya harus sesuai dengan pengimplementasian tujuan kebudayaan Indonesia dan tidak asal-asalan. Diperlukan juga aturan hukum yang tegas untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan ini. Hal ini dibutuhkan untuk menjaga kestabilan kepercayaan masyarakat terhadap Kurikulum Merdeka dan mampu memberikan efek hukuman yang tegas bagi oknum yang tidak bertanggung jawab terhadap dunia pendidikan. Selain itu pemerintah juga perlu memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada pihak-pihak yang aktif dalam memunculkan inovasi dan prestasi yang mendukung kemajuan Kurikulum Merdeka. Penghargaan ini diharapkan mampu menjadi motivasi agar lebih banyak pihak yang turut berpartisipasi dalam mendukung Kurikulum Merdeka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun