Mohon tunggu...
Devina Nova Faiza
Devina Nova Faiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konflik Antara Jepang dan Korea Selatan Terkait Pengklaiman Pulau Dokdo atau Takeshima Menurut Perspektif Konstruktivisme

31 Mei 2024   11:47 Diperbarui: 31 Mei 2024   11:47 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengklaiman Jepang terhadap pulau Dokdo atau Takeshima dianggap menunjukkan bahwa Jepang tidak merasa bersalah atau menyesal atas apa yang sudah dilakukan mereka kepada Korea. Sedangkan masyarakat Jepang memandang Korea Selatan sebagai negara pembuat masalah, hal ini mengakibatkan ingatan dan identitas nasional kedua negara saling mempengaruhi secara negatif yang berdampak buruk pada hubungan bilateral di antara kedua negara tersebut. 

Jepang dan Korea Selatan sama-sama mengklaim pulau Dokdo atau Takeshima sebagai milik mereka berdasarkan peristiwa sejarah. Peristiwa-peristiwa tersebut lalu membentuk identitas nasional masing-masing negara yang selanjutnya mempengaruhi pandangan mereka terhadap satu sama lain. 

Identitas nasional yang kuat di Korea Selatan dan Jepang menjadi pemicu utama dari konflik ini. Menurut Korea Selatan pulau Dokdo atau Takeshima merupakan bagian dari wilayah Korea sejak lama, sementara bagi Jepang klaim atas pulau ini didasarkan pada narasi sejarah dan identitas nasional. 

Norma-norma dalam masyarakat internasional memainkan peran penting dalam membentuk konflik. Narasi historis dan konstruksi sosial yang dibagun oleh kedua negara telah memperkuat klaim masing-masing terhadap pulau Dokdo atau Takeshima. 

Meskipun konflik antara kedua negara ini sulit untuk dipecahkan, upaya diplomatik harus tetap dilakukan. Pendekatan konstruktivis menganggap pentingnya memulihkan hubungan antara kedua negara demi menyelesaikan konflik ini. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa konflik antara Jepang dan Korea Selatan terkait dengan pulau Dokdo atau Takeshima menyoroti kompleksitas identitas, norma, dan konstruksi sosial dalam hubungan internasional. 

Pendekatan konstruktivisme memberikan wawasan yang berharga tentang dinamika yang terlibat dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan di antara kedua negara tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun