Mohon tunggu...
Devi Melati Sari
Devi Melati Sari Mohon Tunggu... Animator - semi author - nama pena: forbiddenlatte - first book: Romansa (2020)

Yang indah itu kata-kata, sastra adalah jalan keluarnya. Penikmat latte dengan penuh asa yang dituangkan pada coretan aksara.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Singgah Suci

17 Oktober 2022   14:24 Diperbarui: 17 Oktober 2022   14:36 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Derang hati mengantarkan gelisah

Berhuru hara berkeliling pada satu arah

Kalau ini pertanda hidayah

Terkunci hati hendak membantah

Kilau yang menerangi kacau

Tangis yang memuncak haru

Warna yang memudarkan abu-abu

Tenang ditanamnya langsung membeku

Ini tanah suci

Jauh dari maki dan caci

Ini tanah suci

Taubat itu kunci

Sampai aku disini menapakkan kaki

Benar kah ini?

Bergetar daksa apalagi hati

Benar kah ini?

Engkau benar memanggil batin

Yang bertutur menegakkan yakin

Engkau benar mengkabul atas diri yang ingin

Berdoa untuk selalu menghimpun aamiin

Tiada kata selain sempurna

Tiada sesal selain ingin berlama-lama

Tiada daksa yang merengek meminta pamit

Tiada pula ibadah dengan rasa berbelit sulit

Tanah ini ajaib

Dentuman kebaikan seakan menjadi karib

Kesanaran itu lah  wajib

Keikhlasan lah yang mengunduh nasib

Sekarang terlampau membekasnya

Rindu seakan tiada batasnya

Tangis ternyata melumas di mata

Seraya mengingat kesan ketika di sana

Penulis: Forbiddenlatte

16/10/2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun