Derang hati mengantarkan gelisah
Berhuru hara berkeliling pada satu arah
Kalau ini pertanda hidayah
Terkunci hati hendak membantah
Kilau yang menerangi kacau
Tangis yang memuncak haru
Warna yang memudarkan abu-abu
Tenang ditanamnya langsung membeku
Ini tanah suci
Jauh dari maki dan caci
Ini tanah suci
Taubat itu kunci
Sampai aku disini menapakkan kaki
Benar kah ini?
Bergetar daksa apalagi hati
Benar kah ini?
Engkau benar memanggil batin
Yang bertutur menegakkan yakin
Engkau benar mengkabul atas diri yang ingin
Berdoa untuk selalu menghimpun aamiin
Tiada kata selain sempurna
Tiada sesal selain ingin berlama-lama
Tiada daksa yang merengek meminta pamit
Tiada pula ibadah dengan rasa berbelit sulit
Tanah ini ajaib
Dentuman kebaikan seakan menjadi karib
Kesanaran itu lah  wajib
Keikhlasan lah yang mengunduh nasib
Sekarang terlampau membekasnya
Rindu seakan tiada batasnya
Tangis ternyata melumas di mata
Seraya mengingat kesan ketika di sana
Penulis: Forbiddenlatte
16/10/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H