Yang saya sukai ketika hidup di perkampungan adalah, dapat melihat anak-anak yang aktif, peduli dan saling bertegur sapa tanpa memandang fisik dan latar belakang. Mereka dengan ceria selalu ingin terlibat ketika menjumpai acara-acara yang menarik perhatian dan dengan tanpa kata langsung mengambil bagian.Â
Maka, sebagai gantinya, kami para remaja selalu berusaha menyenangkan mereka dengan membuat sebuah acara yang dikhususkan untuk mereka, yaitu perlombaan dalam rangka menggali nilai-nilai keagamaan.
Perlombaan itu terdiri dari individu dan kelompok. Untuk individu, ada lomba azan, wudu, hafalan surat-surat pendek Al Quran, murotal dan, menggambar dan menyanyi lagu religi.Â
Sedangkan lomba yang sifatnya berkelompok, ada lomba Cerdas Cermat Agama (CCA) yang berisikan soal-soal pengetahuan mengenai agama Islam, kedislipinan cuci gelas dan piring masjid serta adu kreativitas lampion takbir keliling.Â
Pada ajang kelompok, keramaian sangat terdengar jelas bagaimana mereka saling mendukung satu sama lain dan menyoraki kelompok yang berpotensi untuk memenangkan perlombaan. Ah, betapa merdunya teriakan-teriakan mereka.
Merencanakan Jadwal Silaturahmi Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama
Sebelum panitia kegiatan Ramadan sibuk dengan persiapan lebaran dengan keluarga masing-masing, agenda silaturahmi kepada tokoh masyarakat dan pemuka agama akan direncanakan terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan agar dapat secara bersama-sama mengunjungi beliau-beliau setelah menghabiskan waktu bersama sanak saudara.Â
Kunjungan kepada beliau-beliau yang merupakan panutan di kampung halaman adalah dalam rangka menjalin silaturahmi, menghormati serta mendapatkan petuah dalam meniti kehidupan. Sehingga, kekompakan antar lapisan dan golongan dapat harmonis dan terjaga.
Salam hangat kompasiana, sekadar berbagi.