Mohon tunggu...
Devi Meilana Trisnawati
Devi Meilana Trisnawati Mohon Tunggu... Pengajar - Seorang Ibu Rumah Tangga, Pengajar Paruh Waktu dan Blogger

Pengagum Berat Westlife. Menaruh cinta pada dunia Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berkat Komunitas Ini, Peradaban Museum di Jogja Tetap Lestari

5 Oktober 2018   21:08 Diperbarui: 5 Oktober 2018   21:20 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mas Erwin, selaku founder komunitas Malam Museum, memberikan sambutan di sesi pembukaan Kelas Heritage (Sumber: Dok. KJOG)

Kelas Heritage, Program Belajar Sejarah ala Komunitas Malam Museum

Saya akui dengan penuh malu, saya sebagai orang lokal Yogyakarta, belum pernah berkunjung ke museum benteng Vrederburg. Ironis! Maka dari itu, komunitas ini seakan menyelamatkan saya untuk kembali throwback pada jaman sebelum dan sesudah penjajahan. Meskipun penjajah sudah berlalu, Indonesia masih harus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan.

Beruntung saya dipertemukan dengan komunitas ini. Saya mendapat kesempatan mengikut acara Kelas Heritage tepat pada Jumat, 28 September 2018. Kelas Heritage tersebut berlokasi di Benteng Vrederburg, benteng yang kokoh berdiri di jantung Kota Yogyakarta. Benteng yang menyimpan sejuta rasa penasaran. Kelas Heritage dimulai pada pukul 16.00-21.00 WIB. Dan pesertanya? Wuah, cukup banyak!

Terdapat serangkaian acara yang menarik untuk diikuti. Dimulai dengan sesi pembukaan, yaitu presensi kehadiran dan pemberian kaos serta snack. Kemudian ada sesi sambutan yang hangat oleh pendiri Malam Museum, Mas Erwin diikuti Bapak Gunawan, perwakilan dari Museum Benteng Vrederburg.

Mas Erwin, selaku founder komunitas Malam Museum, memberikan sambutan di sesi pembukaan Kelas Heritage (Sumber: Dok. KJOG)
Mas Erwin, selaku founder komunitas Malam Museum, memberikan sambutan di sesi pembukaan Kelas Heritage (Sumber: Dok. KJOG)
Sesi inti, diisi oleh dua acara yang paling ditunggu oleh peserta Kelas Heritage Malam Museum. Pertama, sesi pengenalan museum yang dipimpin oleh pemandu museum. 

Dengan sabar, pemandu menjelaskan satu persatu dari diorama yang ada di Museum Benteng Vrederburg. Dan benar saja, saat melihat diorama, membaca tulisan keterangan dan mendengarkan langsung cerita pemandu membuat hati ini tersentuh. Betapa berat perjuangan para tokoh dan pahlawan pada masa itu.

Pemandu Memberikan Penjelasan pada Sesi Inti (Sumber: Dok. KJOG)
Pemandu Memberikan Penjelasan pada Sesi Inti (Sumber: Dok. KJOG)
Beberapa diorama terpampang seperti memberikan gambaran secara nyata tentang peristiwa-peristiwa bersejarah bangsa. Dimulai dari perlawanan rakyat Yogyakarta melawan pasukan Belanda, Perundingan-perundingan hingga Kongres yang mengubah arah pandang bangsa. 

Pendirian Budi Utomo, Muhammadiyah hingga Perguruan Tinggi Taman Siswa pun turut terpampang. Para peserta sangat antusias mendengarkan dan membaca penjelasan dari diorama satu persatu. 

Salah satu diorama Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Pasukan Belanda (Sumber: Dokumen Pribadi)
Salah satu diorama Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Pasukan Belanda (Sumber: Dokumen Pribadi)
Dilanjutkan dengan sesi inti yang kedua adalah games atau permainan. Permainan ini mengharuskan peserta untuk membentuk sebuah kelompok yang terdiri dari 5 orang. Mereka harus memecahkan teka-teki yang berkaitan dengan Museum Benteng Vrederburg. Mereka yang menang, mendapatkan merchandise menarik loh! Bonusnya, mendapat teman baru juga.

Kebahagiaan Peserta yang mendapatkan Merchandise, ada saya loh (Sumber : Dok. Pribadi)
Kebahagiaan Peserta yang mendapatkan Merchandise, ada saya loh (Sumber : Dok. Pribadi)
Sesi penutup, diisi dengan makan malam bersama dan pertunjukan pentas seni. Meskipun berlokasi di Jogja, pihak komunitas Malam Museum justru menghadirkan seniman dari Bali. Mereka memainkan alat musik dan lagu yang berasal dari Bali. Merdu dan melambai. Siulan khas dari tari kecak pun muncul dan peserta bertepuk tangan. Indonesia banget bukan?

Menjadi Metode Belajar Sejarah Yang Asyik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun