Mohon tunggu...
Devi Meilana Trisnawati
Devi Meilana Trisnawati Mohon Tunggu... Pengajar - Seorang Ibu Rumah Tangga, Pengajar Paruh Waktu dan Blogger

Pengagum Berat Westlife. Menaruh cinta pada dunia Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan featured

Kisah Sedih di Balik Raihan Owi-Butet di Indonesia Open 2018

9 Juli 2018   08:51 Diperbarui: 18 Mei 2020   10:51 1657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasangan ganda campuran Owi/Butet mungkin akan menjadi ganda campuran terbaik yang pernah dimiliki Indonesia, khususnya dengan sistem skor yang berbeda yang diterapkan di masa turnamen bulutangis era 90-an. Di sistem skor saat ini, akan sangat sulit bagi pebulutangkis untuk tampil konsisten menang, bahkan mempertahankan gelar. Perlu waktu lama menemukan bibit-bibit seperti Owi/Butet, juga dalam menemukan kombinasi pasangan ideal yang bisa memahami satu sama lain di lapangan.

Owi/Butet pernah menempati peringkat satu dunia, pada 3 Mei 2018 silam setelah turnamen Kejuaraan Asia. Dan sekarang, meskipun turun peringkat dan menduduki peringkat ketiga dunia, mereka masih memiliki predikat terbaik pertama dari BWF tahun 2018.

Ganda Campuran Indonesia Dengan Koleksi Gelar Bergengsi

Siapa yang tak mengenal Owi/Butet? Pasangan ini telah mencatatkan banyak gelar di sepanjang turnamen bulutangkis yang dihelat oleh BWF mereka dipasangkan di tahun 2010. Permainan depan net dari Butet, ditambah pengusaaan lapangan Owi yang bertubuh jangkung, merupakan perpaduan pasangan yang sangat ideal.

Belum lagi, mereka dapat mencatat rekor hattrick di ajang turnamen bulutangkis tertua di dunia, All England. Mereka meraih gelar juara All England secara tiga kali beruntun pada tahun 2012-2014. 

Gelar yang diraih mereka sekaligus menyambung puasa gelar sektor ganda campuran di All England yang terakhir diraih legenda bulutangkis Christian Hadinata/Imelda Wiguna tahun 1979.

Owi/Butet juara All England 3 tahun beruntun. Sumber: Djarumfoundation.com
Owi/Butet juara All England 3 tahun beruntun. Sumber: Djarumfoundation.com

Tidak hanya All England, gelar wahid lainnya yang telah dicapai Owi/Butet adalah berhasil menjuarai ajang Kejuaraan Dunia sebanyak dua kali, yakni pada tahun 2013 di Cina, dan tahun 2017 di Inggris. Namun bagi Butet, gelar ganda campuran sudah ia persembahkan sebanyak 4 kali dengan pasangan yang berbeda.

Dan terakhir, bagi sebuah atlet, pencapaian tertinggi mereka adalah mampu menjadi bagian dari peraih emas ajang Olimpiade. Dan pasangan Owi/Butet mampu meraihnya tepat di Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia, yakni pada 17 Agustus 2016.

Indonesia Open Terakhir Bagi Pasangan Owi/Butet

Sayangnya, kita tidak akan lama lagi menikmati permainan cantik Owi/Butet di lapangan, khususnya Liliyana Natsir. Pebulutangkis putri kebanggaan Indonesia berusia 32 tahun akan memutuskan gantung raket setelah perhelatan Kejuaraan Asia (Asian Games) 2018 di Jakarta-Palembang mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun