Mohon tunggu...
Devi Meilana Trisnawati
Devi Meilana Trisnawati Mohon Tunggu... Pengajar - Seorang Ibu Rumah Tangga, Pengajar Paruh Waktu dan Blogger

Pengagum Berat Westlife. Menaruh cinta pada dunia Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yogyakarta Istimewa Hanya untuk Dirinya Sendiri? Kunjungi Dulu yang Satu Ini!

21 Februari 2018   22:30 Diperbarui: 22 Februari 2018   08:46 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sate Potehi hadir di PBTY tahun lalu (Sumber: PBTY Official IG Account)

Kapan PBTY pertama digagas?

Pada tahun 2005, seorang dosen Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, bernama ibu Moerdijati Gardjito ingin membuat buku Resep Masakan Khas Tionghoa. Ibu Moerdijati pun berdiskusi dengan Raja Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X yang secara kebetulan ingin menggagas Yogyakarta sebagai City of Tolerance. Maka, dari persamaan pandangan, muncullah gagasan Pekan Budaya Tionghoa.

PBTY pertama diadakan tahun 2006 dengan agenda suguhan kuliner saja di Rumah Budaya, Yogyakarta. Hingga akhirnya, PBTY menjadi agenda tahunan yang membutuhkan panitia. Pembentukan panitia tersebut sekaligus dalang dibentuknya Jogja Chinese Art and Culture Center (JACC), organisasi yang mewadahi penyelenggaraan PBTY.

Panitia PBTY berkunjung ke Surat Kabar Lokal Yogyakarta dalam Audiensi PBTY (Sumber : PBTY Official IG account)
Panitia PBTY berkunjung ke Surat Kabar Lokal Yogyakarta dalam Audiensi PBTY (Sumber : PBTY Official IG account)
Ke Jogja? Sayang lah bila tak mampir ke Ketandan, Malioboro Yogyakarta. Kunjungi, hayati dan jadilah saksi bahwa bumi Yogyakarta, menerima perbedaan yang hakikatnya berasal dari Tuhan.

Kita Nengga Sanget Rawuhipun Sedoyo Mawon.  

Salam hangat Kompasiana, sekedar berbagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun