Yang pertama adalah Malaysia. Negara ini memang menjadi "leader" dari industri halal dan syariah bahkan bagi negara-negara anggota Organisation of Islamic Cooperation (OIC) atau dalam bahasa Indonesia disebut OKI (Organisasi Kerjasama Islam).Â
Sektor Perbankan syariah Malaysia menduduki peringkat satu dunia dan menjadi rujukan bagi negara-negara dengan minat yang sama. Market share perbankan syariah disana mencapai 40-50%. Dilansir dari Dream.co.id, Perbankan Malaysia telah menciptakan instrumen syariah, infrastruktur keuangan syariah yang lengkap dan koordinatif. Selain Perbankan, Malaysia juga menjadi tujuan wisata muslim traveler paling ramah disusul Uni Emirat Arab dan Indonesia.
Selama ini, kita tahu bahwa bagi wanita Asia, rujukan kosmetik adalah dari negara Asia Timur terutama Korea Selatan dan Jepang karena memiliki jenis kulit yang hampir sama. Saking seriusnya, Korea Selatan menggarap Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Laboratorium Halal demi terjaminnya produk halal bagi kosmetik dari mereka.
Daging sapi tersebut telah tersertifikasi halal. Sertifikasi halal dilakukan oleh lembaga sertifikasi yang ada disana. Setidaknya ada 22 lembaga pemberi sertifikasi halal di Australia, 8 diantaranya telah diakui oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dirangkum Tribun, Australia berada di posisi kedua eksportir daging sapi di dunia, diikuti negara-negara minoritas muslim lainnya.
Terakhir, ada juga Thailand yang secara mayoritas penduduknya bergama Buddha. Hanya ada 5% penduduk muslim disana. Namun, mereka mulai berambisi untuk dapat masuk dalam 5 negara eksportir produk halal terbesar dunia. Mereka ingin menjadi dapur halal dunia. Mereka ingin menerapkan Halal Supply Chain, atau Rantai Pasok Halal.Â
Perjalanan pembuatan produk dari hulu ke hilir benar-benar dipastikan kehalalannya. Thailand berguru pada sang ahli, Malaysia dengan ditandainya kerjasama antara kedua negara dalam hal rantai pasok produk halal. Dikutip dari halalfocus.net, Thailand mengekspor makanan halal senilai $ 6 miliar per tahun sementara Malaysia telah menjadi salah satu eksportir halal utama, mengeluarkan $ 11 miliar produk per tahun.
Belum Kuat Sebagai Pelaku, Indonesia Sebenarnya Masih Menjadi Pasar
Namun, tahukah anda kompasianer, sebenarnya dari adanya keunggulan dari produk-produk halal negara-negara diatas, justru Indonesialah sebagai pangsa pasar mereka? dilansir wartaekonomi.co.id, Indonesia menempati rangking satu untuk halal food. Untuk obat-obatan, menempati urutan keempat. Untuk kosmetik, menempati urutan ketiga.Â
Untuk sektor fashion, menempati urutan kelima kemudian wisata diurutan keempat. Urutan tersebut adalah sebagai pangsa pasar, bukan pelaku. Sekali lagi, bukan sebagai pelaku industri halal.