Mohon tunggu...
Devi Meilana Trisnawati
Devi Meilana Trisnawati Mohon Tunggu... Pengajar - Seorang Ibu Rumah Tangga, Pengajar Paruh Waktu dan Blogger

Pengagum Berat Westlife. Menaruh cinta pada dunia Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Industri Halal, Indonesia sebagai Pasar atau Pelaku?

3 Januari 2018   16:59 Diperbarui: 5 Januari 2018   08:42 1906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halal? Adalah sebuah hukum diperbolehkannya suatu barang dikonsumsi atau dipergunakan dalam ajaran agama Islam. Halal kini tidak hanya sekedar hukum, namun telah diimplemetasikan dalam kehidupan hingga berubah menjadi Life Style. Halal Life Style tidak hanya dilakoni oleh kita yang muslim, melainkan juga mereka yang non muslim. 

Sebab, halal menghindarkan dari segala bahan/material produk barang dan jasa yang membahayakan bagi manusia. Maka, mereka yang non muslim pun dapat merasa aman dengan adanya hukum halal.

Dengan adanya Halal Life Style,tentu menjadi sebuah peluang bisnis di kancah global. Maka muncullah Industri Halal yang mendiservisifikasi dalam penyediaan barang dan jasa dengan label "halal" yaitu ramah untuk konsumen muslim. Dengan adanya label "halal" tersebut diharapkan dapat terjamin bahwa produk barang dan jasa tersebut diciptakan sesuai dengan syariat-syariat agama Islam.

Pasar Industri Halal Dunia

Terwujudnya industri halal pun bukan omong kosong. Pertama-tama, mari kita lihat angka pertumbuhan populasi penduduk muslim dunia.

Sumber : http://www.pewresearch.org
Sumber : http://www.pewresearch.org
Umat Nasrani memang menjadi populasi terbesar di dunia. Tapi, bila kita lihat hasil riset terbaru Pew Research Center, terlihat bahwa pertumbuhan populasi Muslim tercepat di dunia, bahkan dua kali lipat dari pertumbuhan umat Nasrani. Maka, produk barang dan jasa berlabel halal akan sangat dicari mengingat hasil riset diatas.

Lalu, kita melihat kajian mengenai Perkiraan Nilai Pasar Halal Dunia, yang dilakukan oleh Imarat Consultant, sebuah konsultan dengan spesialisasi industri halal yang berbasis di Inggris.

Sejak 2003, Imarat Consultant telah bekerjasama dengan pemangku kepentingan lisensi halal di berbagai dunia, juga lembaga-lembaga yang berfokus pada studi industri halal. Data tersebut bersumber dari www.islamicpopulation.com.

global-halal-market-value-5a4ca74c16835f414218f8a2.png
global-halal-market-value-5a4ca74c16835f414218f8a2.png
Dari data diatas, pasar terbesar berada di Asia Timur Tengah. Karena disanalah munculnya peradaban Islam sekaligus tempat bermukimnya penduduk muslim yang terbagi dalam puluhan negara-negara. Selanjutnya, pasar terbesar kedua adalah Afrika dengan penduduk muslim hampir 500 juta penduduk. Lalu diikuti Asia Barat yang berdekatan dengan Timur Tengah dan terakhir Asia Tenggara dengan Indonesia yang menyumbang proporsi terbesar populasi penduduk muslim.

Negara-Negara Berlomba Mengembangkan Industri Halal

Riset dan kajian mengenai industri halal yang telah bermunculan, membuat negara-negara kini berusaha untuk dapat mengembangkan industri tersebut. Mereka memulai dari sektor yang spesifik namun unggul dan kuat. Hebatnya, negara-negara notabene dengan penduduk muslim yang minoritas, berhasil meramaikan pasar kompetisi industri halal. Tak tanggug-tanggung, mereka menargetkan posisi sebagai pelaku penting dalam pasar ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun