Berlanjut ke Anthony, anak muda kelahiran Cimahi, 20 Oktober 1996 (padahal sebaya dengan saya, hehe). Sedikit berbeda dengan Jojo, pasca Korea Open, Anthony sempat meraih babak semifinal di French Open. Namun, Anthony menyerah setelah melalui pertandingan yang ketat dengan Kenta Nashimoto dengan 21-14, 10-21 dan 14-21. Di Japan, Denmark dan China Open, Anthony harus stagnan sampai di babak penyisihan pertama saja.
Tapi, saya dan pecinta bulutangkis tidak akan berhenti mendukung Jojo dan Anthony, juga pemain Indonesia lainnya. Mereka semua adalah pemain terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Tentu, mereka sudah berjuang dan mengerahkan segala kemampuan terbaiknya. Hanya saja, perlu effort yang lebih dan semangat bertanding yang lebih tinggi. Banyak sekali perwakilan negara lain yang juga sama-sama berjuang dan tak kalah menunjukkan prestasi mereka. Semoga, mereka terus mengevaluasi diri dan kembali bersemangat.
Peluang di Dubai
Dilansir dari badmintontalk.com, Jojo dan Anthony masih berpeluang mencicipi Super Series Masters Final  yang akan menjadi penutup turnamen sepanjang tahun 2017 dengan hadiah US$ 1,000,000. Turnamen yang berlangsung di Dubai ini adalah turnamen yang diikuti oleh pemain-pemain yang menghuni di 8 peringkat teratas BWF World Rank pasca 12 turnamen selesai di helat sepanjang tahun 2017.
Jojo minimal harus mencapai babak perempat final di Hongkong Open sebagai kesempatan terakhir. Diikuti Anthony yang juga harus mencapai semifinal. Berikut daftar dan poin yang telah diraih pemain-pemain tunggal putra sepanjang 2017.
Mari dukung!!! Indonesia, LANJUTKAN TRADISI JUARA!!!
Â
Salam hangat, sekedar berbagi.
Silahkan koreksi bila ada data yang kurang akurat.