Indonesia akhirnya menempatkan 1 gelar di China Open seteleh duo minions andalah kita, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya kembali menundukkan duo "Pakdhe" Denmark, Carsten Mogensen/Mathias Boe pemain veteran asal Denmark. Indonesia masih mencoba terus mempertahankan konsistensinya di ajang super series premier setelah sempat terputus di Singapore, Australia dan Denmark Open.
Sebelum menginjak ke Hongkong Super Series Open yang dijadwalkan akan dimulai 21-26 November 2017, sementara ini Indonesia berada di peringkat dua negara dengan koleksi gelar SS terbanyak di tahun 2017 dengan 10 gelar. Di posisi pertama ada raksasa Tiongkok, dengan 14 gelar setelah sempat terputus di French Open. Tiongkok baru saja mengamuk di tanahnya sendiri dengan memboyong 3 gelar juara lewat Tunggal Putra, Ganda Putri dan Ganda Campuran.
Sektor terbanyak penymbang gelar di peroleh dari Ganda Putra atas nama Marcus Gideon /Kevin Sanjaya dengan 5 gelar juara. Kemudian ada 3 gelar dari Ganda Campuran atas nama Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir (2 gelar) dan Praveen Jordan /Debby Susanto (1 gelar). Dua gelar lainnya masing-masing diperoleh dari tunggal putra atas nama Anthony Sinisuka Ginting dan ganda putri atas nama Greysia Polii /Apriani Rahayu.
Saya dan anda sekalian sebagai pecinta bulutangkis tentu selalu menunggu aksi memukau para pemain kita. Apalagi sebagai kaum hawa, pemain laki-laki adalah prioritas utama. Teruntuk saat ini, Kevin, Gideon, Jonathan dan Anthony selalu ditunggu para kaum hawa  pecinta bulutangkis Indonesia. Selain visualnya yang menyihir, ditambah skill meliuk-liukkan shuttlecock hampir membuat histeris. Apalagi saat berhadangan dengan rival-rival abadi mereka.
Korea Open-All Indonesian Final
Berbicara mengenai Jonathan dan Anthony, mereka adalah wakil tim merah putih di sektor tunggal putra. Usia mereka masih cukup muda dan sebaya. Prestasi paling membanggakan mereka adalah keduanya mampu meraih final Super Series perdana mereka saat di Korea Open, September lalu. Akhirnya, setelah penantian kurang lebih satu tahun, Indonesia meraih title BWF Man Single Super Series yang terakhir di bukukan Sony Dwi Kuncoro di Singapura tahun 2016. Sosial media Twitter ramai tagar All Indonesian Final. Pecinta bulutangkis sangat-sangat bahagia.Â
Jojo, panggilan akrab Jonathan Christie bertemu dengan rekan senegara, Anthony Sinisuka Ginting. All Indonesia Final di sektor tunggal putra memang jarang terjadi di era milenial saat ini. Dan nasib dewi fortuna rupanya memihak Anthony sehingga ia mampu meraih gelar Super Series Perdananya. Anthony memang lebih diunggulkan karena sebelumnya di partai semifinal, ia mampu menundukkan tuan rumah, Son Wan Ho dengan label peringkat satu dunia saat itu. Anthony menang dengan rubber game 16-21, 21-18, 21-13.Â
Jonathan Christie
Namun, hasil tersebut rupanya tak berlanjut di Super Series selanjutnya. Â Dimulai dari Jonathan, tampaknya ia harus berjuang lebih keras lagi. Empat turnamen setelah Korea Open, yakni Jepang, Denmark, Perancis hingga China Open, Jojo tak mampu melewati babak perempat final. Di Jepang dan Perancis terbuka, Jojo gagal di babak penyisihan pertama. Sisanya, Jojo kalah di babak penyisihan kedua.
Sebenarnya, Jonathan hampir membuat saya melotot dan kembali bersemangat kala ia mampu mengalahkan pemain legenda bulutangkis di China Open, Lin Dan. Padahal, Lin Dan adalah pemain tuan rumah kala itu. Jonathan menang dua game langsung, 21-19 dan 21-16. . Namun, Jojo harus menyerah di babak selanjutnya, yaitu NG Ka Long Angus (saya bahkan tidak bisa mengucapkan namanya hehe) yang kini menghuni peringkat 9 dunia dengan skokr 15-21 dan 18-21. Pupus sudah.
Anthony Sinisuka Ginting
Berlanjut ke Anthony, anak muda kelahiran Cimahi, 20 Oktober 1996 (padahal sebaya dengan saya, hehe). Sedikit berbeda dengan Jojo, pasca Korea Open, Anthony sempat meraih babak semifinal di French Open. Namun, Anthony menyerah setelah melalui pertandingan yang ketat dengan Kenta Nashimoto dengan 21-14, 10-21 dan 14-21. Di Japan, Denmark dan China Open, Anthony harus stagnan sampai di babak penyisihan pertama saja.
Tapi, saya dan pecinta bulutangkis tidak akan berhenti mendukung Jojo dan Anthony, juga pemain Indonesia lainnya. Mereka semua adalah pemain terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Tentu, mereka sudah berjuang dan mengerahkan segala kemampuan terbaiknya. Hanya saja, perlu effort yang lebih dan semangat bertanding yang lebih tinggi. Banyak sekali perwakilan negara lain yang juga sama-sama berjuang dan tak kalah menunjukkan prestasi mereka. Semoga, mereka terus mengevaluasi diri dan kembali bersemangat.
Peluang di Dubai
Dilansir dari badmintontalk.com, Jojo dan Anthony masih berpeluang mencicipi Super Series Masters Final  yang akan menjadi penutup turnamen sepanjang tahun 2017 dengan hadiah US$ 1,000,000. Turnamen yang berlangsung di Dubai ini adalah turnamen yang diikuti oleh pemain-pemain yang menghuni di 8 peringkat teratas BWF World Rank pasca 12 turnamen selesai di helat sepanjang tahun 2017.
Jojo minimal harus mencapai babak perempat final di Hongkong Open sebagai kesempatan terakhir. Diikuti Anthony yang juga harus mencapai semifinal. Berikut daftar dan poin yang telah diraih pemain-pemain tunggal putra sepanjang 2017.
Mari dukung!!! Indonesia, LANJUTKAN TRADISI JUARA!!!
Â
Salam hangat, sekedar berbagi.
Silahkan koreksi bila ada data yang kurang akurat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H