Mohon tunggu...
Devi Kusuma Anggraini
Devi Kusuma Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tertarik dengan dunia kepenulisan dan ingin belajar banyak

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menfess, Alternatif Confess Para Anonim

29 Desember 2023   22:08 Diperbarui: 6 Januari 2024   19:22 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: URL Twitter.com berubah jadi X.com. (Foto: KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto) 

Anonimitas sejatinya bukanlah hal baru pada era media baru saat ini. Identitas dapat diciptakan dan dibentuk sesuai yang diinginkan oleh pengguna media sosial masing-masing. Seolah-olah memang identitas asli memang tidak perlu diungkapkan, dan seseorang juga tidak perlu tau akan hal itu.

Suler (2004) mengemukakan fenomena anonimitas pada media sosial dapat menciptakan disinhibition effect yang dapat menyebabkan individu lebih bebas dalam bertindak dan berekspresi di media sosial. Kebebasan ini dapat mengarah ke hal yang menguntungkan dan merugikan. 

Kecenderungan seseorang untuk menyembunyikan identitasnya ini juga dapat disebabkan karena beberapa hal. 

Berdasarkan Global Perspective pada tahun 2013 menyebutkan alasan dibalik mengapa seseorang menyembunyikan identitasnya di media sosial adalah karena dengan menyembunyikan identitas pengguna merasa lebih aman, melindungi citra diri, selain itu dengan menyembunyikan identitas terasa menyenangkan bagi seseorang dan juga dapat menghindarkan mereka dari masalah yang ada. 

Alasan tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Risa dan Melati mengenai hal yang dialaminya yang berhubungan dengan anonimitas. 

Risa merasa alasan anonim yang bersembunyi dibalik menfess yang ditujukan olehnya adalah untuk menghindarkannya dari masalah, anonim ingin mengungkapkan hal negatif tanpa harus repot-repot berhadapan secara langsung dengan orang terkait. 

Sedangkan untuk Melati, ia memilih mengungkapkan permohonan maaf melalui menfess agar citra yang dimilikinya tidak buruk, selain itu ia juga merasa akan lebih aman dan nyaman untuk mengungkapkannya melalui menfess. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun