Saya tidak menampik adanya unsur-unsur adaptasi dari film luar untuk type sejenis film ini, namun dia berhasil menjaga orisinalitas ke-Indonesiaannya. Artinya, meski ada beberapa adegan yang juga saya temui di adegan film hollywood, tapi dia berhasil meramunya sehingga tidak terkesan plagiat.
Pemilihan pemerannya juga saya acungi jempol. Pas sekali. Dia bisa memilih tokoh Nicole yang judes, angkuh sekaligus pintar diperankan oleh Imelda Therrine. Imelda berhasil merepresentasikan tokoh itu dengan pas. Tidak lebih dan tidak kurang. Awalnya saya agak keberatan akan tokoh Reza yang diperankan oleh Arifin Ilham. Secara Arifin Ilham adalah tokoh favorite saya yang (menurut saya) tidak pantas untuk memerankan tokoh antagonis. Saya juga awalnya keberatan kenapa Fachry Albar yang memerankan tokoh Abi yang membalas dendam kepada kawan lamanya.
Sosok yang ingin membalas dendam harusnya sosok yang memiliki karakter yang kuat dengan garis rahang di muka yang kokoh. Bukan seperti Facry Albar yang cenderung melankolis. Ternyata saya keliru. Para pemain itu memang dipilih secara cermat. Abi adalah sosok yang memang melankolis karena penekanan karakternya adalah terletak di otaknya. Pemikirannya. Dan Reza adalah tokoh Antagonis yang manis, karakter yang akan membuat siapapun terbuai meski dibelakang sifat yang ditampilkan, dia adalah seorang penipu ulung.
Tak kalah menarik adalah karakter Pak Cokro (Lukman Sardi). Terlepas dari segala gosip tentang hidupnya, lukman sardi tetaplah lukman sardi. Dia tokoh watak bahkan mendapat julukan benang merah perfilman Indonesia karena kiprahnya dari dulu hingga sekarang. Dia juga tidak gengsi dengan menjadi pemeran pembantu dan bukan peran utama. Ia mampu membawakan tokoh cokro sang ahli membuka brankas dengan baik.
Yang menarik perhatian lain adalah cornelio sunny. Pernah Bermain di film alif, lam mim, (menurut saya) tidak begitu bagus. Namun anehnya dia berperan dengan apik sekali di film ini sebagai tokoh yang ahli dalam meretas komputer.
Alur cerita yang disajikan juga runut dan tidak meninggalkan pertanyaan.Tidak ada lubang di dalamnya, justru kejutan-kejutan kecil sekaligus pacuan adrenaline. Pengambilan gambar juga apik mesti tidak se WOW cerita dan karakternya. Adegan berpacu di jalanan juga lumayan, digarap dengan serius.
Overall, saya memberi nilai 9 untuk film ini karena memberikan kesan yang mendalam bagi saya selepas menontonnya. Penasaran? just watch (gak di endores ;p)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H