sumber : www.ceritamu.com
Kalian tahu agnes monica kan?, buat generasi muda sekarang pasti kenal banget yang namanya Agnes Monica. Memulai karir di industri hiburan sebagai penyanyi cilik, dia terbukti mampu mempertahankan eksistensinya di dunia tarik suara hingga dewasa. Bahkan kini dia menjelma sebagai sosok yang banyak menginspirasi anak muda di belahan dunia manapun.
Terlahir dengan nama Agnes Monica Muljoto, pada tanggal 1 Juli 1986, di Jakarta. Dia mulai bermusik di usia enam tahun dan menelurkan 3 album anak2. Sempat vakum selama beberapa tahun, sebelum akhirnya menggebrak lagi dunia panggung hiburan di usia 18 tahun dengan single album dewasanya. Sebelumnya dia melakoni juga dunia seni peran yang melambungkan namanya melalui sinetron "Pernikahan Dini" pada tahun 2001.
Prestasi demi prestasi diukirnya. Dari mulai penghargaan di bidang musik seperti MTV music award maupun penghargaan yang mengapresiasi kiprah dan sepak terjangnya di dunia hiburan seperti Kartini Award dari Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) dan World Health Organization (WHO).
Dia, semenjak kecil memiliki mimpi untuk melebarkan sayapnya ke kancah Internasional. Banyak yang meragukan kemampuannya kala itu. Tidak sedikit yang mencibir dan mengatakan bahwa mimpinya terlalu tinggi dan terlalu muluk. Maklum saja, pada masa ketika dia beranjak remaja, memang masih sedikit sekali warga negara Indonesia yang kiprahnya diakui oleh dunia Internasional utamanya di bidang tarik suara. Kala itu hanya Anggun yang sukses go Internasional.
Namun dia tidak menyerah. Dia terus mempercayai mimpinya sembari tetap berusaha keras mewujudkan mimpi itu. Dia punya motto hidup; Dream, Believe, Make It Happen (Bermimpilah, Percayai Mimpimu, Dan Buat Jadi Kenyataan). Sebuah motto hidup yang terus ia pegang.
Kini siapa yang tak mengenal Agnes Monica. Kiprahnya di dunia Internasional mulai diakui semenjak ia mengeluarkan Single "Cake Bottle" di Album Internasional nya yang perdana. Menggandeng Penyanyi Rap kenamaan, Timbaland, dia menggebrak Los Angeles dan melakukan tur promo album dari stasiun radio satu ke stasiun radio lainnya.
Saya kebetulan dulu mengikuti instagramnya. Dia bekerja sangat keras. Dari mulai menjaga kebugaran tubuh dengan melakukan olahraga secara teratur di gym, hingga latihan take vokal hingga larut malam. Dia benar2push the limit atas dirinya sendiri.
Kenapa saya bercerita tentang Agnes Monica? Karena jujur saya kagum padanya. Meski usianya lebih muda dari saya, namun saya akui semangat hidupnya untuk meraih kesuksesan lebih besar dari saya. Semenjak kecil dia tahu betul apa yang diinginkannya dalam hidup. Sedangkan saya? Sejak kecil saya tahu apa keinginan saya. Namun saya selalu ragu untuk mewujudkannya. Selalu ada alasan untuk menjadi tidak berhasil.
Waktu kecil saya bercita2ingin jadi wartawan. Karena saya suka menulis dan karena saya melihat pekerjaan wartawan kala itu sangat keren sekali. Tak terhitung banyaknya seminar, pelatihan jurnalistik saya ikuti. Sampai pada salah satu pelatihan jurnalistik mempertemukan saya dengan ayahAmortalis D. Signer, wartawan senior Surabaya Post.
Namun saya tidak kunjung jadi wartawan karena saya tidak tahu atau tidak menemukan jalan untuk menjadi wartawan. Mungkin juga karena saya tidak serius mencari. Karir saya hanya mentok menjadi anggota ekstra jurnalistik semasa SMA dan mengurusi majalah sekolah. Padahal ada teman SMP saya, menjadi wartawan foto di Kropel, koran remaja yang diterbitkan oleh Surabaya Post sebelum kolaps.
Beranjak dewasa, pada saat kuliah, saya melihat pekerjaan dosen sangat menarik sekali hingga saya pun ingin lulus kuliah menjadi dosen. Beragam upaya saya lakukan. Dari mulai melakukan pendekatan dengan dosen di jurusan hingga dosen dengan jurusan yang sama di Universitas selain UNAIR. Demi mengejar cita2itu, saya bahkan sampai terdampar di Ternate.
Sekali lagi sepertinya rezeki saya bukan menjadi dosen. Karena saya sudah pernah mengikuti tes cpns untuk menjadi dosen sejarah di kampus UNKHAIR di Ternate. Nilai saya mencukupi namun saya terdepak oleh sistem yang kala itu lebih berpihak kepada orang Ternate asli dibandingkan pendatang seperti saya. Saya malah terjebur kepada dunia konsultan pembangunan.
Kini, di usia saya yang semakin merambat, saya diberi kesempatan untuk melakoni pekerjaan impian saya lainnya. oh ya saya memang memiliki banyak mimpi ;p. Menjadi wedding organizer dan/atau event organizer memang impian saya sejak dahulu. Namun apakah itu artinya saya bisa melakukannya dengan mudah? Tidak. Jangan salah.
Salah satu tantangan terbesar saya saat ini adalah menunjukkan eksistensi pekerjaan yang saya lakukan kepada orang tua dan keluarga disekitar saya. Ini adalah pekerjaan pertama saya yang saya pilih dengan tidak mengandalkan gaji bulanan. Oleh karena itu, saya banyak diragukan akankah saya mampu bertahan dalam pekerjaan yang saya tekuni ini, ataukah saya menyerah kalah dan mulai menerima pekerjaan lain yang bergaji bulanan.
Saya juga berkejaran dengan waktu. Saya sudah harus mulai sukses atau paling tidak sudah mantap agar bisa membantu perekonomian keluarga. Bulan ini ayah saya pensiun dan akan mengisi hari tuanya dengan berdagang di pasar, mengikuti jejak ibu saya. Ini artinya, pendapatan tetap keluarga setiap bulannya secara otomatis menghilang, berganti dengan pendapatan harian yang cashflownya naik turun tak menentu.
Meski saya percaya rezeki ditangan Tuhan YME, namun saya ingin menjadi seperti Agnes Monica. Saya punya mimpi dan ingin mempercayai mimpi2itu serta berusaha agar mimpi itu menjadi kenyataan. Saya bertekad akan mewujudkan mimpi2itu wink emotikon Saya berdoa semoga melalui usaha yang saya tekuni sekarang mampu menjadi jalan untuk mewujudkan semua mimpi2saya wink emotikon
Berikut daftar mimpi2saya :
1. Saya ingin bisa travelling 1 bulan sekali
2. Saya pengen bisa travelling keliling Indonesia
3. Saya pengen bisa travelling keliling dunia
4. Saya pengen bisa beribadah haji bersama keluarga
5. Saya pengen bisa kuliah lagi, S2 sejarah di UGM dan S3 sejarah di Leiden
6. Saya pengen menikah dengan laki2yang berkualitas yang bisa meningkatkan kualitas hidup saya pasca menikah
7. Saya ingin memiliki kehidupan yang layak bersama keluarga inti saya dan keluarga yang saya bentuk nantinya
8. Saya ingin kehidupan saya di usia senja berguna untuk hidup orang lain (saya membayangkan sebagai pekerja sosial di sebuah tempat terpencil, jauh dari hiruk pikuk kehidupan duniawi)
9. Saya ingin punya (lagi) perpustakaan pribadi
10. Saya pengen semua mimpi saya diatas jadi kenyataan
Semoga belum terlambat karena saya percaya bahwa : Where Is The Will, There Is A Way (itu motto hidup saya ;)
Doakan berhasil ya teman2 ;)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H