Mohon tunggu...
Vika Chorianti
Vika Chorianti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pecinta buku, musik dan movie

Wedding Organizer yang sangat mencintai dunia tulis menulis dan membaca buku ;)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

A Tribute to Olga Syahputra; In Memoriam With.

25 April 2015   23:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:40 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nilai uang yang fantastis memang kadang membuat manusia lupa dan mendorong seseorang untuk bertindak di luar batas kemampuannya. Namun salahkan juga pihak yang berusaha mengiming2i seseorang dengan nilai yang sangat tinggi namun juga meminta konsekuensi diluar batas kewajaran kemampuan manusia pada umumnya.

Semoga hal ini menjadi pembelajaran bagi kita semua. Hal yang sama juga bisa terjadi kepada artis2lainnya yang mengambil porsi berlebih. Seperti contohnya, sahabat dekat Olga, Raffi Ahmad. Dia bisa menjadi the next Olga -nasibnya maksud saya-, jika dia terus melakukan hal yang sama seperti Olga lakukan.

Nasib baik masih berpihak kepada Ruben Onsu. Berkarir dengan start yang sama, Bersahabat di masa awal kemunculan namun berpisah karena konflik yang di rahasiakan, pada masa puncak Olga, Ruben justru jauh tertinggal. Namun justru itu menurut saya yang menyelamatkan hidupnya. Dia bisa hidup normal dengan menikahi Sarwendah (mantan personel Cherrybelle) dan akan segera dikaruniai seorang bayi.

Ruben karirnya berjalan pelan tapi pasti. Tidak seperti Olga yang selayaknya meteor. Melesat keatas dengan cepat namun sesampainya di atas juga turun dan padam dengan sama cepatnya. Keputusan Ruben untuk tidak menerima job di malam hari dikarenakan ingin menunggui istrinya saya rasa adalah sebuah keputusan yang tepat. Karena itu artinya dia menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga.

Kembali kepada eksploitasi manusia, disini sesungguhnya pemerintah juga seharusnya ikut campur dengan mengeluarkan peraturan pembatasan pekerjaan jika telah melebihi limit tertentu. Tujuannya tentu saja bukan untuk membatasi rezeki seseorang, namun memberikan rem terhadap tindakan2yang telah mengarah kepada perbudakan manusia meskipun dilakukan dengan sadar dan dengan imbalan yang besar.

Setuju?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun