Bhairon menganggap ketidakmampuan Aamir Khan (yang tidak diketahui bahwa dia sebenarnya adalah alien) dalam bersuara diakibatkan karena amnesia akibat kecelakaan yang disebabkan olehnya. Dilain pihak, Aamir Khan beranggapan, satu2nya cara agar dia belajar bahasa manusia adalah dengan menggenggam tangan sang manusia. Cara itu dilakukan untuk tahu tentang apa yang mereka pikirkan dan bahasa yang mereka gunakan.
Maka mulailah Aamir Khan berburu tangan manusia untuk disentuh. Di lain pihak, Bhairon beranggapan bahwa Aamir Khan melakukan tindakan yang mengarah kepada pelampiasan nafsu seksualnya. Perbedaan pemahaman inilah termasuk salah satu yang menimbulkan kelucuan pada film ini.
Pada satu kesempatan, akhirnya Bhairon membawa Aamir Khan ke sebuah lokalisasi agar Aamir Khan bisa menyalurkan hasrat seksualnya. Dipilihlah seorang wanita malam untuk menemani Aamir Khan hingga pagi. Dari tangan wanita itu, Aamir Khan mentransfer semua kemampuan berbahasa yang dimiliki hingga dia bisa berbahasa India secara fasih.
Setelah kendala bahasa sebagai alat komunikasi telah teratasi, Aamir Khan menyampaikan masalah mengenai transpotter miliknya yang hilang dicuri. Bhairon mengatakan bahwa mungkin saja pencuri itu adalah salah satu dari penduduk setempat. Namun barang curiannya pasti telah ada di New Delhi. Berbekal keterangan itu, berangkatlah Aamir Khan menuju Delhi dalam upaya pencariannya menemukan transpotternya.
Di New Delhi, ketika dia menanyakan ke semua orang, apakah mereka mengetahui dimana keberadaan transpotter miliknya, mereka semua kompak menjawab bahwa "hanya Tuhan yang tahu". Pencarian Aamir Khan berubah. Dia beranggapan, jika dia ingin menemukan transpotternya, maka dia harus menemukan Tuhan terlebih dahulu untuk dia tanya dimana Transpotternya berada.
Di Belahan bumi lain, ada seorang wanita India bernama Jaggu (diperankan oleh Anushka Sharma) yang jatuh cinta kepada seorang pria Pakistan bernama Sarfaraz (diperankan oleh Sushant Singh Rajput). Namun hubungan itu ditentang oleh sang ayah yang bernama Jayprakash Sahni (diperankan oleh Parikesit Sahni) karena perbedaan agama. Jaggu dan keluarganya beragama Hindu sementara Sarfaraz adalah seorang muslim.
Jaggu tidak menghiraukan keberatan sang ayah dan bertindak nekat dengan mengajak menikah Sarfaraz di gereja. Namun hingga saat yang dinanti tiba, ketika Jaggu telah menggunakan busana pengantin, yang datang malah sepucuk surat tanpa nama yang menyampaikan bahwa pernikahan mereka tidak bisa dilangsungkan dan meminta untuk tidak saling berkomunikasi lagi.
Dalam kondisi hati yang hancur, Jaggu memutuskan untuk kembali ke India. Di New Delhi dia bekerja sebagai seorang wartawan yang telah kehabisan berita menarik untuk ditayangkan. Pada salah satu kesempatan, dia bertemu Aamir Khan yang telah mendapat julukan dari orang2sebagai PeeKay/ PK (dlm bahasa India artinya mabuk) karena tingkah lucu dan aneh yang dilakukannya.
Awalnya tingkah lucu dan aneh yang dilakukan PeeKay dalam upayanya mencari Tuhan, membuat Jaggu terinspirasi untuk mengangkatnya sebagai salah satu bahan berita. Namun ketika PeeKay bercerita tentang siapa dirinya yang sebenarnya, apa yang dilakukannya di bumi dan bagaimana dia kehilangan transpotternya, Jaggu menjadi tidak percaya kepadanya dan beranggapan bahwa PeeKay hanyalah salah satu orang India yang gila karena berimajinasi terlalu tinggi.
Tak putus asa, PeeKay berusaha membuktikan bahwa apa yang dia sampaikan adalah kenyataan yang sesungguhnya. Melalui beberapa kejadian akhirnya Jaggu percaya pada apa yang dikatakan PeeKay. Jaggu pada akhirnya bersedia membantu PeeKay menemukan apa yang dia cari. Berdua mereka mencari barang berharga milik PeeKay yang hilang.
Bagaimana kisah selengkapnya? Saya sarankan anda untuk menontonnya sendiri. Persiapkan diri anda untuk menghadapi berbagai pertanyaan yang remeh namun sulit untuk dijawab. Anda harus bersiap menghadapi goncangan iman dan pengetahuan dari apa yang selama ini anda yakini soal agama, dari pertanyaan2sederhana yang dilontarkan PeeKay.