Mohon tunggu...
Devi Ervika
Devi Ervika Mohon Tunggu... Lainnya - Long life hallucinations

✨

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kalau Ibuku Tidak Tahu Ada "Hari Ibu", Bagaimana?

23 Desember 2022   23:34 Diperbarui: 24 Desember 2022   00:32 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disebut sebagai Hari Ibu, 22 Desember menjadi momen istimewa antara ibu-anak setiap tahunnya, Pada tanggal ini, semua anak berkesempatan untuk menyampaikan rasa cintanya pada seorang ibu. Namun tentu saja, rasa cinta yang dimaksud juga harus diikuti dengan realisasi rasa terimakasih sepanjang tahun dan selamanya.

Hari Ibu sendiri ditetapkan sejak tahun 1938 pada Kongres Perempuan Indonesia yang ketiga. Kongres Perempuan Indonesia sendiri menjadi titik penting dari sejarah perjuangan Indonesia. Secara khusus adalah sejarah perjuangan wanita Indonesia.

Kongres ini ada karena disulut oleh semangat RA Kartini sebagai salah satu pelopor emansipasi wanita. Maka selain Hari Ibu, 22 Desember juga menjadi tonggak sejarah pergerakan perempuan Indonesia.

Bagaimana cara merayakan Hari Ibu berdasarkan sejarah tersebut?

Membicarakan soal perayaan Hari Ibu, saya pribadi sebenarnya tidak pernah secara langsung mengucapkan 'kata mutiara' pada hari ini. Bukan tidak mau, namun memang tidak tertanam kebiasaan ini di keluarga saya.

Namun tentu saja, saya tidak mengabaikan fakta bahwa Hari Ibu adalah hari yang istimewa. Maka pada tanggal ini, saya pulang kerumah dan menginap satu atau dua malam.

Pulang kerumah, menurut saya adalah ucapan 'Selamat Hari Ibu' terbaik yang bisa saya berikan. Dibandingkan dengan mengirim ucapan lewat telepon atau mengirim kado, datang langsung kesannya lebih real. Jadi tanpa diberi ucapanpun, pada hari tersebut ibu saya akan merasa senang karena anaknya berkunjung kerumah.

Bagi yang merayakan Hari Ibu dengan atribut-atribut kemeriahan, tentu juga tidak salah. Karena setiap orang punya cara sendiri untuk berterimakasih pada ibunya.

Ini alasan saya sangat berterima kasih kepada ibu...

"Every mother is a supermother"

Saya yakin setiap ibu adalah pribadi yang kuat dalam membesarkan, mendidik, dan berusaha membahagiakan anak-anaknya. Karena bagi seorang ibu, mencintai anaknya terkadang sampai level putus asa untuk selalu memberikan yang terbaik. Dalam artian, setiap ibu memiliki dedikasi yang besar untuk mendewasakan anak-anaknya menjadi pribadi yang sukses.

Melalui tulisan ini, saya akan mengenang sepenggal pengalaman masa kecil tentang bagaimana perjuangan ibu saya. Mengapa pengalaman masa kecil? Karena bagi manusia,masa kecil adalah tonggak terbentuknya karakter manusia itu sendiri. Karenanya, bagaimana pada masa ini seorang ibu berperan juga akan selalu lekat dalam ingatan anaknya.

Dulu meski tinggal di desa, saya tidak pernah terbiasa dengan dinginnya air yang menggigit. Namun ibu saya selalu 'memaksa' untuk mandi pagi meski enggan. Memaksa yang dilakukan ibu saya adalah dengan menyiapkan air hangat setiap pagi.

Bagian menariknya adalah saya harus pergi ke kali (tempat pemandian umum). Dan kala itu keluarga kami juga belum menggunakan kompor. Sehingga proses untuk saya mandi pagi tidak mudah.

Selain mandi pagi, saya punya pengalaman lekat terkait ibu yang selalu membiasakan saya untuk tidak banyak bermain. Kala itu, anak-anak seusia saya selalu bermain bebas kesana-kemari. Namun alih-alih diizinkan sama bebasnya, saya justru diberi kebiasaan untuk menghabiskan waktu dengan belajar atau ikut ke ladang.

Saya akui kala itu terasa berat bagi anak-anak untuk tidak banyak bermain. Terlebih pekerjaan di ladang juga terkadang terasa menjemukan bagi anak-anak yang belum ada tuntutan untuk menghasilkan uang.

Namun dewasa ini akhirnya saya menyadari bahwa saya tumbuh lebih baik dari anak-anak yang dulunya bebas bermain. Poinnya adalah bahwa untuk menjadi diri saya yang sekarang, memang membutuhkan proses yang terkadang tidak ingin saya lakukan. Namun berkat usaha ibu, saya bisa tumbuh dengan baik sampai sekarang.

Mengapa ibu saya membutuhkan produk kecantikan?

Bicara soal produk kecantikan, ibu saya belum pernah menggunakan produk kecantikan manapun. Produk kecantikan yang saya maksud disini adalah skincare. Lewat tulisan ini, semoga ibu bisa mencoba skincare pertamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun