Mohon tunggu...
Devi Ervika
Devi Ervika Mohon Tunggu... Lainnya - Long life hallucinations

✨

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kalau Ibuku Tidak Tahu Ada "Hari Ibu", Bagaimana?

23 Desember 2022   23:34 Diperbarui: 24 Desember 2022   00:32 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya yakin setiap ibu adalah pribadi yang kuat dalam membesarkan, mendidik, dan berusaha membahagiakan anak-anaknya. Karena bagi seorang ibu, mencintai anaknya terkadang sampai level putus asa untuk selalu memberikan yang terbaik. Dalam artian, setiap ibu memiliki dedikasi yang besar untuk mendewasakan anak-anaknya menjadi pribadi yang sukses.

Melalui tulisan ini, saya akan mengenang sepenggal pengalaman masa kecil tentang bagaimana perjuangan ibu saya. Mengapa pengalaman masa kecil? Karena bagi manusia,masa kecil adalah tonggak terbentuknya karakter manusia itu sendiri. Karenanya, bagaimana pada masa ini seorang ibu berperan juga akan selalu lekat dalam ingatan anaknya.

Dulu meski tinggal di desa, saya tidak pernah terbiasa dengan dinginnya air yang menggigit. Namun ibu saya selalu 'memaksa' untuk mandi pagi meski enggan. Memaksa yang dilakukan ibu saya adalah dengan menyiapkan air hangat setiap pagi.

Bagian menariknya adalah saya harus pergi ke kali (tempat pemandian umum). Dan kala itu keluarga kami juga belum menggunakan kompor. Sehingga proses untuk saya mandi pagi tidak mudah.

Selain mandi pagi, saya punya pengalaman lekat terkait ibu yang selalu membiasakan saya untuk tidak banyak bermain. Kala itu, anak-anak seusia saya selalu bermain bebas kesana-kemari. Namun alih-alih diizinkan sama bebasnya, saya justru diberi kebiasaan untuk menghabiskan waktu dengan belajar atau ikut ke ladang.

Saya akui kala itu terasa berat bagi anak-anak untuk tidak banyak bermain. Terlebih pekerjaan di ladang juga terkadang terasa menjemukan bagi anak-anak yang belum ada tuntutan untuk menghasilkan uang.

Namun dewasa ini akhirnya saya menyadari bahwa saya tumbuh lebih baik dari anak-anak yang dulunya bebas bermain. Poinnya adalah bahwa untuk menjadi diri saya yang sekarang, memang membutuhkan proses yang terkadang tidak ingin saya lakukan. Namun berkat usaha ibu, saya bisa tumbuh dengan baik sampai sekarang.

Mengapa ibu saya membutuhkan produk kecantikan?

Bicara soal produk kecantikan, ibu saya belum pernah menggunakan produk kecantikan manapun. Produk kecantikan yang saya maksud disini adalah skincare. Lewat tulisan ini, semoga ibu bisa mencoba skincare pertamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun