Mohon tunggu...
Devi Ervika
Devi Ervika Mohon Tunggu... Lainnya - Long life hallucinations

✨

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ending Drama Under The Queen's Umbrella Full Nangis

5 Desember 2022   12:37 Diperbarui: 5 Desember 2022   13:07 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ending drama Under The Queens Umbrella sangat indah, serasi, dan adil untuk semua tokoh-tokohnya. Akhir drama ini benar-benar melebihi ekspektasi penonton yang berharap happy ending sejak awal. Tentu saja karakter antagonis juga mendapat balasannya masing-masing sesuai dengan kejahatan yang sudah mereka lakukan.

Lalu kalau happy ending kenapa full nangis?

Bukan tangisan sedih, ini lebih ke tangisan haru untuk ending drama Under The Queens Umbrella. Episode terakhir dipenuhi dengan moment bahagia sekaligus mengharukan. Definisi betapa indahnya hidup jika semua berjalan sesuai porsinya masing-masing dan tidak serakah.

Dilema raja dan meninggalnya daebi mama

Untuk mengungkap kebenaran dibalik meninggalnya putra mahkota Taein, tahta raja akan goyah. Hal ini juga mengharuskan raja menghukum ibunya karena daebi mama yang membunuh putra mahkota Taein.

Setelah final menimbang dengan bantuan pendapat ratu, raja akhirnya mengambil kesimpulan final untuk mengungkap kematian putra mahkota Taein. Aslinya raja berat untuk mengambil keputusan yang berujung menghukum ibunya. Namun disamping seorang anak yang ingin berbakti, dia juga seorang ayah, suami, dan raja.

Namun daebi mama tidak ingin berdamai dengan kekalahannya. Dia memilih bunuh diri daripada menjalani hukuman untuk dikurung di istananya.

Pangeran Gyeseong mendapatkan kebebasan untuk menjadi dirinya

Pangeran Gyeseong memang memiliki sisi berbeda dan ratu menerimanya dengan baik. Pangeran Seongnam yang mengetahui hal tersebut juga bereaksi biasa dan tetap menyayangi adiknya.

Meski diterima dengan baik oleh orang-orang yang mencintainya, namun pangeran Gyeseong merasa tidak bisa mengepakkan sayapnya dengan bebas. Hal ini tercermin dari lukisan burungnya yang selalu bertengger. Bahkan adiknya sampai bertanya mengapa dia tidak pernah melukis burung yang mengepakkan sayap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun