Ending drama Under The Queens Umbrella sangat indah, serasi, dan adil untuk semua tokoh-tokohnya. Akhir drama ini benar-benar melebihi ekspektasi penonton yang berharap happy ending sejak awal. Tentu saja karakter antagonis juga mendapat balasannya masing-masing sesuai dengan kejahatan yang sudah mereka lakukan.
Lalu kalau happy ending kenapa full nangis?
Bukan tangisan sedih, ini lebih ke tangisan haru untuk ending drama Under The Queens Umbrella. Episode terakhir dipenuhi dengan moment bahagia sekaligus mengharukan. Definisi betapa indahnya hidup jika semua berjalan sesuai porsinya masing-masing dan tidak serakah.
Dilema raja dan meninggalnya daebi mama
Untuk mengungkap kebenaran dibalik meninggalnya putra mahkota Taein, tahta raja akan goyah. Hal ini juga mengharuskan raja menghukum ibunya karena daebi mama yang membunuh putra mahkota Taein.
Setelah final menimbang dengan bantuan pendapat ratu, raja akhirnya mengambil kesimpulan final untuk mengungkap kematian putra mahkota Taein. Aslinya raja berat untuk mengambil keputusan yang berujung menghukum ibunya. Namun disamping seorang anak yang ingin berbakti, dia juga seorang ayah, suami, dan raja.
Namun daebi mama tidak ingin berdamai dengan kekalahannya. Dia memilih bunuh diri daripada menjalani hukuman untuk dikurung di istananya.
Pangeran Gyeseong mendapatkan kebebasan untuk menjadi dirinya
Pangeran Gyeseong memang memiliki sisi berbeda dan ratu menerimanya dengan baik. Pangeran Seongnam yang mengetahui hal tersebut juga bereaksi biasa dan tetap menyayangi adiknya.
Meski diterima dengan baik oleh orang-orang yang mencintainya, namun pangeran Gyeseong merasa tidak bisa mengepakkan sayapnya dengan bebas. Hal ini tercermin dari lukisan burungnya yang selalu bertengger. Bahkan adiknya sampai bertanya mengapa dia tidak pernah melukis burung yang mengepakkan sayap.
Akhirnya pangeran Gyeseong pamit oada ibunya untuk keluar dari istana. Meski sedih, ratu merelakan karena tau bahwa putranya juga sudah dewasa.
Bagaimana dengan pangeran-pangeran yang lain?
Semua pangeran mendapatkan akhir yang bahagia. Pangeran Muan hidup diluar istana bersama anak dan istrinya. Pangeran Simso menikah dan akan segera memiliki anak. Kemudia pangeran Bogeum menjadi tangan kanan seja untuk urusan luar istana. Sementara pangeran Ho dong dan il yeong masih tinggal di istana karena mereka belum dewasa.
Satu lagi pangeran Uiesong juga hidup diluar istana dengan ibunya. Selir Hwang sepertinya merasa syok, stres, hingga hilang ingatan. Namun dengan kondisi tersebut, pangeran Uiesong dan ibunya terlihat bahagia. Ratu juga menerima mereka berdua dengan baik dan sering mengunjungi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H