Hal ini diperparah dengan Hyun soo yang membawa taxi ayahnya tanpa izin. Saat tahu dirinya tidak punya ongkos untuk menuju lokasi pesta, Hyun soo yang melihat taxi ayahnya langsung kepiriran untuk menggunakan.
Katakanlah adai malam itu Hyun soo izin pada ayahnya. Yang pasti mungkin tidaka akan diizinkan karena Hyun soo belum punya surat izin mengemudi.
Maka disinilah pentingnya izin, karena Hyun soo pasti dilarang untuk pergi jika orang tuanya tahu tujuan sebenarnya. Karena tidak izin, ya jadilah Hyun soo salah jalan dan akhirnya berakhir dengan kasus.
3. Jangan mudah luluh pada orang baru
Malam itu Hyun soo baru pertama kalinya bertemu dengan Hong Guk hwa. Dengan tiba-tiba Guk hwa masuk ke taxi Hyun soo, karena lampu taksinya memang sedang menyala.
Kesalahan Hyun soo berikutnya adalah dia mudah luluh pada Guk hwa. Luluh dalam artian, Hyun soo memiliki sifat tidak enakan. Jadi saat Guk hwa bertindak, Hyun soo tidak bisa mengambil ketegasan untuk menolak.
Bahkan saat ditawarkan narkotika, minum-minum, dan sederet hal lainnya oleh Guk hwa, Hyun soo dengan ragu menerima tawaran tersebut. Lebih tepatnya ya antara terpesona dan merasa tidak enakan untuk menolak sepertinya. Tampak dari sikap Hyun soo yang mengatakan 'maaf' saat punya pemikiran.
4. Jangan menyiakan orang yang tulus membantu
Putus asa karena langsung dijadikan tersangka utama atas pembunuhan Guk hwa, Hyun soo mendapat bantuan dari pengacara Shin. Memang pengacara Shin tidak membantu secara gratis, namun pengacara Shin membantu dengan keyakinan bahwa Hyun soo tidak bersalah.
Pengacara Shin juga menangani kasus Hyun soo bukan karena iming-iming jabatan atau ketenaran dan sejenisnya. Keinginannya untuk membantu Hyun soo murni bahwa dia memang ingin nama baik Hyun soo bersih.
Namun ketulusan terkadang memang masih terkalahkan oleh hal lain. Hyun soo pada akhirnya mengikuti keputusan orang tuanya untuk ganti pengacara. Padahal sebagai pengacara, pak Shin sudah sangat peduli dan bahkan membelikan beberapa kebutuhan Hyun soo selama di penjara.