Hal sama berlaku untuk diri kita sendiri. Karena tidak mustahil kita juga akan menyalahkan diri sendiri pada suatu kejadian.
5. Katakan kalau sudah memaafkan
Ujaran 'kata adalah doa' itu benar adanya. Bukan berarti apa yang kita katakan adalah permintaan sehingga harus penuh permohonan setiap waktu.
Saat memiliki rasa sakit hati, katakanlah bahwa kita sudah memaafkan meskipun aslinya perasaan kita masih belum berdamai. Mengatakan sudah memaafkan juga sekaligus mensugesti diri sendiri agar bisa menerima.
Bukan berarti berbohong karena kita mengatakan yang sebaliknya dari apa yang kita rasakan. Kalimat ini akan mensupport hai kita untuk bisa menerima dengan baik dan pada akhirnya akan memaafkan dengan sendirinya.
6. Menghabiskan waktu dengan produktif
Salah satu hal yang membuat kita sulit memaafkan adalah karena kita memiliki banyak waktu luang untuk mengutuk. Dalam artian, kita dalam keadaan tidak melakukan apapun yang bermanfaat. Sehingga kita akan lebih punya banyak waktu dan tenaga untuk terus menyalahkan alih-alih memaafkan.
Jadi, stop malas-malasan dan tidak produktif. Sebaiknya kita lakukan banyak hal agar waktu dan umur kita tidak sia-sia. Dengan ini kita akan menjadi sibuk.
Dari kesibukan ini, kita akan menyukai diri dan kehidupan kita. Dan saat seseorang sangat menikmati hidupnya, dia akan mudah memaafkan. Karena baginya, kebahagiaannya sudah lebih dari cukup. Tidak ada manfaatnya untuk menyimpan dendam karena itu tidak penting.
7. Mendekat diri pada Yang Maha Kuasa
Saat mendekatkan diri pada yang maha kuasa, perasaan kita akan menjadi lebih damai. Mengapa ? Karena kita akan terbiasa dengan hal-hal baik dan juga terbiasa mengakui kesalahan diri kita sendiri.