3. Negatif (mengeluh)
Sesekali mengeluh memang tidak ada salahnya. Toh sebagai manusia pasti menemui titik jenuh dan tidak bisa untuk pura-pura kuat menghadapi kehidupan. Namun meski tidak salah, mengeluh tetaplah memberi timbal balik negatif.
Orang yang mengeluh, secara otomatis pikirannya terbawa negatif. Aura kesulitan seketika mengelilinginya. Karena biar bagaimanapun, ketika pikiran telah menetapkan dan mulut mengucapkan, sugesti diri akan terpancing untuk terus mengeluhkan keadaan.
Sikap suka mengeluh juga akan memberi dampak negatif kepada orang lain. Dalam arti lain mereka membagi sugesti negatif. Ketika mendengarkan keluhan, orang akan otomatis ikut tersugesti. Apalagi kalau keluhan ini terjadi berulang-ulang dan pada situasi yang sangat mendukung.
4. Suka membuat alasan
Orang-orang yang suka membuat alasan biasanya adalah tipe yang kerap lari dari tanggung jawab. Mereka memiliki sejuta dalih untuk membela diri. Juga menganggap dirinya benar dan tidak terima jika orang lain meyalahkannya
Lebih parahnya lagi, mereka terkadang bahkan melempar kesalahan kepada orang lain. Mereka mencari orang lain untuk dikambing hitamkan.
5. Melebih-lebihkan
Melebih-lebihkan disini berbeda dengan menggunakan majas. Jika majas melebihkan untuk membuat sesuatu terkesan lebih luar biasa dari sudut pandang kalimat. Namun melebih-lebihkan disini justru membuat fakta mengabur dan bahkan hilang. Maka bisa jadi yang dikatakan tinggal omong kosong.
Penyebabnya bisa jadi karena terlalu takjub atau untuk menutupi sesuatu. Melebih-lebihkan juga bisa menjadi tanda kalau sebenarnya sesuatu itu kosong, alias b aja.
6. Berbohong