Intinya adalah, memiliki komentar buruk tentang orang lain itu sah-sah saja. Asalkan berhati-hati untuk menyimpan komentar agar tidak melukai orang lain. Tidak semua unek-unek atau komentar dapat kita kemukakan.Â
Bukan dalam artian membatasi kebebasan, namun harus mempertimbangkan baik-buruk akibatnya. Karena kita hidup dengan tanggung jawab menjaga hak orang lain untuk memiliki hidup bahagia.
3. Berbaur dengan orang sekitar
Kodrat manusia adalah makhluk sosial. Mau semandiri apapun, tetap saja makhluk yang akan membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Dan kodrat sebagai makhluk sosial ini harus diwujudkan melalui komunikasi, dalam lingkup lebih luas interaksi dan pergaulan.
Mari belajar dari pengalaman Hye jin. Dia adalah gadis Seoul yang bahkan tidak masalah jika tidak mengenal tetangga apartemennya.
Ketika pindah ke desa Gongjin yang masyarakatnya akrab berjamaah, otomatis Hye jin kesulitan untuk ikut 'nimbrung'. Dia terbiasa menikmati alur hidupnya sendiri, dengan sederet aktivitas yang terjadwal.
Namun akhirnya Du shik mengajaknya agar pergi ke rapat desa.Â
Dan terbukti warga bahkan menyambutnya antusias ketika dia datang. Meski akhirnya dia dongkol karena Du shik membeli camilan rapat dengan bon yang ditagih kepadanya.
Aslinya, warga desa merangkul Hye jin agar berbaur dalam kehidupan masyarakat. Namun Hye jin berkali-kali menghindar. Seperti bagaimana dia menghindari kegiatan bersih desa dengan berbagai alasan.
Namun terlepas dari semua 'keengganan' Hye jin, semua orang di desa Gongjin akan welcome jika Hye jin bisa berbaur dengan baik dalam pola hidup masyarakat setempat.
***