2. Merasa insecure
Insecure sendiri bisa dialami oleh semua orang dan beragam penyebabnya. Namun dalam kasus beauty privilege seperti yang dialami Ju kyung, perasaan itu terasa menikam setiap saat. Ju kyung bahkan hampir bunuh diri dengan melompat dari rofftop.
Namun Ju kyung sendiri sebenarnya gadis yang cukup optimis dalam hidupnya. Terlepas dari semua perlakuan buruk yang dia terima, terkadang dia juga masih menyisakan part dalam hidupnya untuk selalu tersenyum.
3. Korban menjadi trauma
Di sekolah lamanya Ju kyung adalah bahan bullyan. Mulai dari tidak mendapat teman, disuruh-suruh hingga disakiti secara fisik. Tentu saja luka dari semua kejadian itu sangat membekas.Â
Apalagi pada saat itu Ju kyung seperti tidak punya sandaran pasti, seperti ke siapa dia harus mengeluh atau lebih tepatnya curhat untuk menemukan kedamaian dari ketidak adilannya.
Hingga akhirnya dia pindah sekolah. Di sekolah barunya dia tertolong dengan make up. Ju kyung belajar make up sehingga dapat menyamarkan 'keburukannya'.Â
Berkat itu dia bahkan punya dua teman dekat yang sangat klop dengannya. Selain itu dia juga bisa bergaul dengan baik dengan teman-teman lain dan bahkan teman cowoknya.
Namun dibalik semua kenyamanan yang dirasakan Ju kyung dibalik make up, tetap saja dia merasa trauma dengan masa lalunya. Pernah suatu ketika temannya mengajak makan mandu.Â
Ini adalah makanan yang sering dibelinya sebagai suruhan dari temannya di sekolah lama. Seketika Ju kyung masih spontan merasa menjadi seperti disuruh, padahal kedua temannya tulus mengajak makan bersama.