Mohon tunggu...
Devi Ervika
Devi Ervika Mohon Tunggu... Lainnya - Long life hallucinations

✨

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Meneropong Film "Sweet and Sour" dari Kacamata Real Life

8 Juni 2021   11:44 Diperbarui: 8 Juni 2021   12:09 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sweet and sour, film yang tayang di Netflix pada tanggal 4 Juni 2021 berhasil mencuri perhatian penonton. Film yang dibintangi Jang Ki young, Krystal Jung dan Chae Soo bin ini berhasil menarik penonton untuk penasaran dengan cinta segitiga mereka yang tak terduga.

Bergenre komedi romantis, film ini memiliki ending yang membuat penonton bengong sejenak. Sungguh plot twistnya keren bin bikin penonton merasa diprank. Gegara salfok sama sepatu, dikira si gendut beneran jadi kurus. Eh ternyata alurnya mundur dan Lee Jang Hyuk sama Jang Hyuk itu dua orang yang berbeda. Kebetulan saja nama mereka sama.

Poin menarik lainnya dari film ini adalah karena terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari. Alur percintaan, dunia kerja dan keseluruhan kisah yang mewakili kenyataan. Berikut poin-poinnya :

1. Jang Hyuk berakhir zonk

Jang Hyuk awalnya adalah pasangan yang bahagia dengan Da Eun. Kisah mereka tampak sempurna dengan saling melengkapi satu sama lain. Kalian pasti setuju kalau pada awalnya Jang Hyuk ini seperti pacar idaman.

Namun masalah mulai datang ketika Jang Hyuk mulai dikontrak kerja di perusahaan besar. Untuk pekerjaan itu Jang Hyuk harus LDR dengan Da Eun karena lokasinya yang memang jauh.

Pada awalnya Jang Hyuk masih rela bolak-balik dari kantor- rumah Da Eun. Namun lama-lama dia lelah dengan alurnya. Selain karena beban pekerjaan yang nggak ada habisnya juga karena macet yang selalu menemani saat dia pulang pergi. Jadi ketika sampai dirumah Da Eun dia sudah terlalu lelah bahkan untuk sebuah obrolan singkat.

Akhirnya hubungan mereka merenggang. Bukan Da Eunnya yang nggak pengertian dengan kondisi lelah Jang Hyuk. Melainkan Da Eun sendiri saat itu juga sedang dalam masa membutuhkan perhatian karena kehamilannya. Sedangkan Jang Hyuk sendiri justru fokus dengan rasa lelahnya dan abai dengan keadaan Da Eun.

Jadi mereka sama-sama sampai di titik sama-sama lelah satu sama lain dan mencari pelampiasan. Jang Hyuk yang memang sudah mulai terbiasa dengan Bo Yeong, rekan kerjanya, menjadikan pelampiasannya saat putus. Mungkin itu bukan hanya pelampisan juga, karena Jang Hyuk sempat salah sebut nama Bo young saat bersama Da Eun.

Parahnya di akhir Jang Hyuk justru kena karma. Sudah kehilangan Da Eun, eh Bo yeongnya bilang belum siap saat diajak serius.

Zonk banget nasib Jang Hyuk yang sempat mencampakkan Da Eun. Mana akhirnya dia juga balik ke tempat kerja lamanya. Finally dia cuma bisa geram sambil emosi mau nyalahin siapa.

2. Perselingkuhan Da Eun

Sebagai perawat yang bekerja dengan sistem shift dan bukan pegawai tetap, hidup Da Eun terasa amat melelahkan. Merokok dan kopi adalah pelampiasannya agar tetap terjaga ketika jam kerja, terlebih jaga malam.

Di tengah hidupnya yang melelahkan wajar kalau dia merasa jengah dengan perubahan sikap pacarnya. Terlebih saat-saat dimana dia harusnya mendapat perhatian lebih justru pacarnya tetap lari ke pekerjaan padahal sedang cuti.
But for note : nggak bisa hanya menyalahkan salah satu dari mereka.

Jang Hyuk bohong ke Da eun kalau dia sedang dalam pekerjaan padahal sedang minum dengan Bo yeong. Saat itu Da Eun menginginkan Jang Hyuk pulang karena ada hal penting yang ingin dibicarakan. Tapi Jang Hyuk tidak melakukannya dan lanjut minum.

Sedangkan Da Eun berbohong soal cincin. Dia bilang ke Lee Jang Hyuk sebagai cincin kelulusan, padahal cincin pemberian Jang Hyuk.

Namun Da Eun melakukan hal itu karena dia tengah berada dimasa kehampaannya saat itu. Ketika Jang Hyuk mulai menjarak, dia bersandar pada yang memberikannya kenyamanan baru. Memang hal ini tetap tidak bisa dibenarkan, namun faktanya wanita memang butuh seseorang yang benar-benar ada untuk memeluk resahnya.

3. Perasaan Bo yeong

Meski menjadi pihak ketiga antara Jang Hyuk - Da Eun, rasanya tidak tepat menyebut Bo Yeong sebagai pelakor. Meski akrab dengan Jang Hyuk, Bo yeong tidak tau kalau Jang Hyuk punya pacar. Saat Bo Yeong menanyai Jang Hyuk dengan wajah lelahnya juga Bo Yeong tidak mendapat kesimpulan kalau Jang Hyuk sedang memikirkan hubungan asmaranya yang diambang kehancuran.

Justru akhirnya Bo yeong jadi pelampiasan saat Jang Hyuk putus dengan Da Eun. Entah itu Jang Hyuk ada rasa atau tidak, saat itu dia dalam kondisi terburuk dalam suasana hatinya.

Namun justru perasaan Bo yeong sendiri pada akhirnya menjadi pertanyaan. Kenapa akhirnya dia menolak Jang Hyuk padahal tidak keberatan menjadi pelampiasan. Dia mengatakan belum siap dengan ekspresi yang sangat ringan seolah tidak pernah memendam rasa.

Namun keuntungan juga untuk emosi penonton, karena dengan penolakan Bo yeong, ending untuk Jang Hyuk terasa sangat adil. Keadaan yang realistis bahwa saat menyia-nyiakan sesuatu maka hanya sesal yang akan didapat.

So, dari film ini kita belajar pentingnya kesabaran, Saling memahami dan kesetiaan dalam sebuah hubungan. Setiap kisah pasti akan menemukan masalah. Jika disikapi dengan cara yang salah maka kekacauannya semakin parah dan tinggal menemukan ending.

Ada pelajaran lain yang kalian dapat? Bisa tuliskan di kolom komentar ya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun