Karangwuni, Sukoharjo - Pada tanggal 28 Juli 2024, mahasiswa Tim 1KKN UNNES GIAT 9 dari Universitas Negeri Semarang mengadakan kegiatan sosialisasi bertajuk "Potensi Arang Briket dari Sekam padi sebagai Energi Alternatif Pengganti Bahan Bakar Fosil". Acara ini ditujukan kepada ibu-ibu PKK tingkat RT yaitu PKK RT 01 RW O2 Dukuh Karangwuni, Desa Karangwuni, Kec. Polokarto, Kab. Sukoharjo.
Dalam beberapa waktu terakhir, masyarakat Desa Karangwuni menghadapi permasalahan kelangkaan dan kenaikan harga gas LPG yang cukup signifikan. Hal ini menjadi beban bagi banyak keluarga, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga yang mengandalkan gas LPG untuk kebutuhan memasak sehari-hari.Â
Desa Karangwuni yang merupakan desa dengan areal persawahan yang luas dan hasil pertanian yang melimpah, memiliki potensi besar dalam pemanfaatan limbah sekam padi. Sehingga kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan cara inovatif dalam mengolah sekam padi menjadi arang briket yang ramah lingkungan dan ekonomis serta mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan gas LPG.
Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa tim KKN menjelaskan proses pembuatan arang briket dari sekam padi, manfaat penggunaannya, serta keunggulan arang briket dibandingkan dengan arang biasa.
Arang briket sekam padi adalah bahan bakar padat yang dibuat dari limbah sekam padi melalui proses pembakaran dan pengepresan. Briket memiliki keunggulan dibandingkan arang biasa karena mampu menghasilkan energi yang tinggi, abu hasil pembakaran yang lebih sedikit, dan emisi yang rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Selain itu, arang briket juga lebih ekonomis dan dapat menjadi solusi yang berkelanjutan untuk kebutuhan energi rumah tangga dan industri kecil.
Selama sosialisasi, ibu-ibu PKK sangat antusias dan aktif bertanya mengenai berbagai aspek terkait arang briket. Mereka juga diajak untuk melihat langsung proses pembuatan arang briket dari sekam padi melalui video tutorial yang tampil dari proyektor, mulai dari pembakaran hingga pencetakan briket. Kami juga membawakan sampel arang briket yang telah selesai kami buat dan mempersilakan ibu-ibu PKK untuk melihat sampel arang briket dari sekam padi.
Sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat Desa Karangwuni untuk beralih menggunakan energi alternatif yang lebih berkelanjutan. Selain itu juga sebagai langkah alternatif bagi masyarakat mengenai cara mengolah limbah sekam padi di Desa Karangwuni yang merupakan desa pertanian.